Makan korban jiwa akibat jalan berlubang...Tanggung Jawab Siapa??

Sebagai warga negara tentulah kita mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan fasilitas umum yang baik. Negara dalam hal ini adalah pemerintah wajib memberikan fasilitas umum yang layak dan terbaik untuk masyarakat umum, bukan untuk golongan atau kelompok tertentu. 

Salah satu fasilitas umum yang dinikmati oleh semua lapisan masyarakat adalah jalan raya, jalan umum, jalan kecil / jalan gang. Keseharian setiap orang tidak luput dari jalan. Tergantung dia adalah pejalan kaki, naik motor atau naik mobil. Semuanya tetap harus melakukan aktivitas dijalan. Mau pergi ke pasar, mau ke tetangga, ke sekolah, pergi kantor, ke bank, kemana saja, kita pasti melalui yang namanya jalan. Kita perlu adanya jaminan akan keamanan dan kenyamanan sebagai pengguna jalan itu sendiri.

Tapi, bagaimana jika fasilitas umum yang sejatinya harus layak untuk kita lewati tidak seperti seharusnya.  Atau  malah kebalikkannya, fasilitas umum itu banyak lubangnya, yang akhirnya membuat pengguna jalan tidak aman dan nyaman. Yang mana, nyawa sebagai salah satu taruhannya.

Salah satu jalan raya di sudut Ibukota Jakarta, Jalan Raya Tubagus Angke, Jakarta Barat.




Foto diatas diambil langsung oleh seorang teman bernama Pak Yogie. Beliau merasa peduli akan kondisi seperti ini. Terlihat jelas bagaimana fasilitas jalan raya yang harusnya layak dan sempurna sehingga aman bagi siapapun pengguna jalan yang melewati daerah sana. Foto ketiga, malah lebih parah, ada sisa tiang listrik yang masih ada dibadan jalan. Kondisi seperti ini sudah lama berlangsung, sejak pelebaran jalan yang dilakukan ( tidak tahu kapan itu ) , pekerjaan itu tidak selesai dikerjakan sampai tuntas. Sisa AMPAS pekerjaan ini akhirnya merenggut jiwa, memakan korban tewas kecelakaan akibat bentuk jalan seperti itu. 

Kebenaran akan kabar berita duka itu memang adanya. Saya sendiri sudah melakukan konfirmasi ke Polisi yang bertugas didaerah sana. " Benar Pak, kemaren ada korban meninggal akibat jatuh dilubang itu." begitu penjelasan Polisi yang tidak sempat saya tanyakan namanya, karena sedang sibuk mengatur lalu lintas malam itu.

Menimbulkan korban jiwa, kemudian apa ? Apa yang harus dilakukan? Harus lapor ke siapa ? Ini menjadi tanggung jawab siapa? Sedangkan Pak Polisi bilang, ini bukan urusan kepolisian, ini adalah urusan pekerjaan umum. Lha?? 

Teman saya , Pak Yogie merasa peduli akan kondisi seperti ini, kemudian berusaha menghubungi beberapa instansi terkait, tapi tidak berhasil. Sudah pernah menghubungi Walikota Jakarta Barat, Pemda DKI, dinas perhubungan, terakhir juga ada berusaha menghubungi Pak Basuki, tapi Beliau meminta memasukkan surat terlebih dahulu ke stafnya, baru akan ditindaklanjuti. Tapi kapan? Mau tunggu sampai kapan? Mau tunggu berapa korban jiwa lagi baru mau diurus? 

Karena itu, atas inisiatif dari Pak Yogie, Beliau mengajak beberapa teman lainnya untuk melakukan sesuatu yang mungkin bisa bermanfaat bagi orang lain. Sekelompok warga sekitar itu, bergotong-  royong, berusaha melakukan perbaiki jalan berlubang tersebut semampu mereka. Membuat rata jalan yang ada tumpukkan, memberi tanda warna pada tiang listrik itu supaya / semoga pengguna jalan dari kejauhan sudah mengetahui adanya tiang dibadan jalan itu.




Sekelompok warga ini dikomando oleh Pak Yogie melakukan atas ketulusan hati masing-masing. Mereka melakukan itu untuk mencegah supaya tidak ada korban selanjutnya lagi. Tidak ada maksud dan motivasi apa-apa dari kegiatan sosial ini. Bukan dari partai tertentu, bukan juga dari calon legislatif. Mereka murni adalah warga sekitar yang berusaha ingin melakukan sesuatu yang mungkin bisa bermanfaat. 

Intinya, daripada diam menunggu dan saling  menyalahkan , lebih baik, melakukan sesuatu yang walaupun kecil, kita sudah melakukan yang terbaik untuk kita dan mungkin untuk sesama. 

Semoga artikel ini bisa bermanfaat. Semoga bisa mengajak teman- teman semua untuk bisa melakukan hal-hal kecil seperti itu, paling tidak saling membantu. Berusaha membantu memberikan informasi ke instansi terkait. Semoga para pengguna jalan , kita semua, bisa lebih berhati- hati dalam beraktivitas dijalan raya. 

Semoga ada pihak yang membaca artikel ini , bisa membantu menyebarkan artikel ini, meneruskan artikel ini kepada intansi terkait, karena kondisi jalan tubagus angke, masih sama seperti foto gambar diatas. Mereka hanya bisa melakukan hal- hal kecil yang mereka bisa lakukan, tidak mungkin mereka memindahkan tiang listrik itu. 

Semoga, dimanapun , baik di Jakarta, Bandung, Medan atau dikota apapun, pemerintah bisa memberi yang terbaik dalam hal pelayanan publik seperti jalan raya. Sehingga memberikan keamanan dan kenyamana bagi setiap pengguna jalan. Dan bagi pengguna jalan, bisa lebih berhati- hati dalam menggunakan fasilitas yang sudah diberikan, jangan hanya meminta dan menuntut tapi tidak mau menjaganya atau bahkan merusaknya. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan melakukannya.. toh kita juga yang butuhkan itu semua.

With Love,

Husin Peng 
--- Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia---


Share on Google Plus

About ranselahok

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

3 komentar :

  1. Saya mendukung sekali apa yg telah bapak lakukan dimana kepedulian dari pejabat yg berwenang sdh tdk ad lg dinegri ini krn korupsi..

    ReplyDelete
  2. Duh,, bahaya sekali....Jalan berlubang memang sangat berbahaya. Tidak hanya sampai menyebabkan kematian, bahkan cedera yang tidak disadari pun mungkin terjadi. Berhasil saya temukan rincian dari http://bit.ly/M5DYsi bahwa goncangan atau hentakan yang ditimbulkan saat menabrak lubang atau gundukan, tak hanya bikin menderita kaki-kaki kendaraan tapi juga tulang leher dan punggung. Apalagi kalau naik motor, terjatuh atau punya riwayat problem atau cedera punggung.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts