Biaya Hidup 3 Juta Keliling Jepang.

Kesempatan ke Jepang liburan lebaran kemaren, aku manfaatkan dengan sempurna dengan keliling hampir semua kota besar dan mainstream di Jepang. Mulai dari Tokyo, Kawaguchiko, Kyoto, Nara, Kobe, Osaka dan Nagoya. Dalam 11 hari ( tgl 30 Juni - 11 Juli, 2016 ), aku babat habis. Walau terkesan rakus, tapi selama perjalanan itu, aku tidak buru- buru, bahkan terkesan sedikit santai. Dari total 11 hari di Jepang, mulai malam pertama tiba di Jepang sampai hari terakhir meninggalkan Jepang, untuk biaya makan dan transportasi saja aku harus merogoh kocek sekitar Rp 3 juta. Diluar dari tiket pesawat, penginapan dan bus antar kota. Bagiku, ini sih sudah murah ya, karena kan rate Yen yang aku dapat juga tinggi dan perginya pas peak season, tentu harga tiket juga mahal, belum lagi , aku pakai Cathay Pasific.


Mount Fuji
Okey, untuk tiket pesawat, itu sebenarnya relatif, menurutku. Karena kali ini, aku memilih Cathay Pasific. Tiket aku beli diakhir tahun 2015, ketika itu, harga yang ditawarkan Rp 6,5 juta dengan catatan transit di Hongkong. Ini yang menjadi daya tarik buatku. Kenapa? Aku ingin kembali ke Hongkong, sudah 9 tahun tidak ke Hongkong. Iya, dulu, beberapa kali ke Hongkong, aku belum pernah ke Disneyland Hongkong, sedih banget nih... #lebay... Ya selebihnya, kangen makan dimsumnya Hongkong. Jadinya, aku putuskan, ke Jepang lewat Hongkong. 

Lagian, untuk peak season kek gini, harga tiket sudah pasti tinggi. Ada seorang teman, naik Airasia, bayar Rp 4,7 juta ( pp , itupun start-nya dari KL ). Overall, keknya harga tiket aku lebih murah dibanding tiketnya. 

Kemudian, selama di Jepang, aku sama sekali tidak pakai Shinkansen yang terkenal itu. Bagiku, mahal, walaupun beda versi, tapi kereta cepat seperti itu, aku sudah pernah coba saat dari Beijing ke Su Zhou ( bisa baca disini ). Enough lah ya.. kecuali bisa dapat tiket error atau ada yang mau bayarin. Transportasi antar kota, aku pakai Willer Bus dan pilih bus malam. Hemat biaya penginapan lagi. 

Walaupun inap di hostel, aku bilang sih, rate untuk per malam di Jepang, mahal ya untuk ukuran dorm mixed kek gitu. Memang, fasilitasnya okey banget, nyaman dan asik tuh hostel. Aku pilih jaringan Khaosan World dan jaringan J-Hoppers. 

Untuk makan, seperti biasa, aku bawa rice cooker sendiri, bawa beras, bawa lauk pauk. Secara, katanya sekali makan di Jepang, mahal- mahal, kecuali makan Onogiri terus- terusan atau tungguin diskonan dari Sevel. Tetap, karena sudah di Jepang, wajib cobain makanan setempat, harus makan Udon asli buatan orang Jepang, sushi asli, ramen asli Jepang. Ya, sesekali lah.  

Nah, ini yeaa perincian itinerary aku dan biaya yang aku keluarkan selama main di Jepang. Itinerarynya secara kasar dulu, breakdown per objek wisata, seperti biasa, aku share dipostingan berikutnya. 

Rate 1 Yen = Rp 129, 25- ( nangis bombay, mahal banget ). Selama di Jepang, mereka tidak terima pembayaran dengan dollar apapun, hanya dengan Yen, kecuali kartu kredit.

Tanggal 30 Juni 2016

=> Flight dari Jakarta to Hongkong by Cathay Pasific jam 00.20 WIB. 
=> Mendarat di Hongkong sekitar jam 5 pagi, setelah bebas dari imigrasi Hongkong, langsung beli Octopus card buat kemana- mana di Hongkong. Beli paket 150 HKD, 50 HKD sebagai deposit, bisa di-refund kembali. Transit di Hongkong sekitar 11 jam. 
=> Sesuai dengan itinerary yang sudah disusun, tempat pertama ya langsung cuz ke Hongkong Disneyland. Hanya cukup foto dari luar saja, kalau sudah sampai di Disney-lah, karena kalau mau main-pun, waktunya tanggung banget. Dan aku, memang kurang suka main kek gituan. Hitungannya sih buat eksis doang. Sekitar 1 jam di Disneyland, termasuk perjalanan pulang pergi.
=> Setelah dari Disneyland, aku ke Big Buddha. Aku pakai cable car Ngong Ping 360 ( pp ). Sekitar 3 jam disana, kemudian balik ke Hongkong airport untuk melanjutkan penerbangan ke Nagoya, Jepang.
( Untuk biaya selama di Hongkong, aku akan breakdown dipostingan tentang transit di Hongkong ).
=> Flight dari Hongkong ke Nagoya by Cathay Pasific jam 16.15 waktu setempat. Makan malam di pesawat. 
=> Mendarat di Nagoya, Jepang jam 19.30 waktu Jepang. Bermalam di airport.

Nagoya Station
Tanggal 1 Juli 2016

=> Jam 6 pagi sudah bangun. Kondisi airport masih sepi. Aku baru keluar dari airport sekitar jam 8 pagi. Karena janjian sama siteman, Kohei yang orang Jepang, ketemu di Nagoya station jam 11. Jadi, aku masih bisa santai- santai. Sedikit cerita tentang Kohei, dia adalah backpacker yang aku kenal saat aku main ke Laos. Kami akhirnya jalan bareng dari Viantine, Luang Prabang sampai Hanoi, Vietnam. Bisa baca disini juga, bagaimana kami menjadi teman sampai saat ini. 
=> Beli one way ticket dari airport ke Nagoya station 870 Yen. Lama perjalanan sekitar 40 menit. 
=> Tiba di Nagoya station, suasananya ramai banget. Padat dan semua orang lalu-lalang tanpa henti. Sedikit tarik nafas buat menyesuiakan diri. Berbekal foto yang dikirim Kohei, tempat pertemuan dan ada tulisan bahasa Jepangnya, aku tanyakan ke petugas yang ada. Aku diarahkan, cara sampai disana. 
=> Titip ransel di loker bayar 600 Yen ( shared dengan teman, jadi 300 Yen per orang ). Sebenarnya, aku tidak perlu titip ransel juga. Karena tidak sabar dan salah hitung, pikirnya aku, paling, ntar malam, diantar Kohei ambil ransel lagi disini lagi. Tidak tahunya, aku malah diajak ke rumahnya.
=> Sembari tunggu jam 11, aku explore Nagoya station. Keliling sana - sini. Nagoya station menjadi station terpadat dan pusatnya. Aku sempat jalan- jalan keluar sekitar gedung station untuk melihat Nagoya pagi hari seperti apa. Tetap, selain gedung pencakar langit, ya orang- orang Jepang yang lalu- lalang. Karena belum sarapan, ya sekalian makan sianglah, perlengkapan perang belum dipakai, ya sarapan dulu di Mc Donald. Aku makan pancake 540 Yen buat berdua ( 270 Yen per orang ). 
=> Masih sisa banyak waktu sih buat tunggu kedatang Kohei. Ada 1 jam-an lebih lagi. Aku kan fakir wifi, daripada ribet dan cari-carian, aku putuskan berdiri rapi dibawah tiang jam yang ada didalam station itu. Dilihat sekilas, disini menjadi meeting point bagi orang Jepang untuk janjian ketemu deh. 
=> Hebat, tepat jam 11 Kohei muncul dihadapanku. Tidak ada perubahan sama sekali , Kohei yang aku kenal saat di Loas dengan sekarang ini, cuma, dulu rambutnya pirang, sekarang, rambutnya warna hitam. Hahaha.. Sambil jalan, sambil ngobrol, aku diajak ke mobilnya. Aku baru teringat, kalau ada ranselku di loker, daripada bolak- balik lagi kesini ntar malam, ya aku ambil saja tuh ransel. 
=> Ditanya mau kemana saja selama di Nagoya, aku kasih lihat itinerary satu hari. 
=> Tempat pertama adalah Nagoya Castle. Entrance fee-nya : 500 Yen per orang. Dibayarin Kohei, so, aku free. Diajak keliling castle sekitar 1,5 jam. 
=> Selanjutnya diajak ke Osukanon, kata Kohei, disini ibarat Khaosan road-nya Bangkok. Disini, muter- muter dan ngemil ayam goreng. Harga per porsi 500 Yen. ( Aku cuma pesan 1 saja, jadi 250 Yen per orang ). Lagian, ini ayam goreng cita rasa Taiwan. Tidak terlalu konsen sih.

Osukanon
=> Diajak ke temple orang Jepang, namanya lupa. 
=> Kemudian, makan siang menjelang sore di AEON Mall. Halah... lagi- lagi, ditraktir Kohei.
=> Setelah selesai makan, aku dibawa pulang ke rumahnya, untuk istirahat. Buat tidur sejenak dan mandi. Katanya, akan ada makan malam dengan keluarganya, dengan abang dan kakak iparnya, dengan adiknya, dan dengan bonyoknya. Hidih.. jadi tidak enak hati. 
=> Dan benar saja, malamnya, dinner bareng keluarganya, kecuali Bokap dan abang tertuanya yang sedang sibuk. Makan sushi bok kali ini, asli sushi Jepang. Enak banget. 
=> Setelah makan, sebelum ke Nagoya Tv Tower dan Oasis 21, aku diajak ke kantor bokapnya, buat kenalan dan foto bareng satu keluarga. 
=> Diantar ke station Willer bus untuk berangkat ke Tokyo. ( per orang 5500 Yen )
=> Bus berangkat tepat jam 23.15.
Kohei`s Family
Tanggal 2 Juli 2016.

=> Bus tiba di Tokyo jam 6 pagi. Kami dituruni didekat Ikebukuro station.
=> Langsung ke Khaosan World Asakusa Hostel. 
=> Beli Pasmo Card untuk transportasi selama di Tokyo 2000 Yen. Depositnya 500 Yen. 
=> Inap per malam di Khaosan bayar 2800 Yen. ( 2 malam )
=> Setelah checked in, numpang mandi dan titip ransel, langsung cabut ke Shinjuku station buat beli tiket bus ke Kawaguchiko station, ceritanya mau lihat Gunung Fuji gitu. 
=> Mampir makan siang di Yoshinoya. Per orang 400 Yen.
=> Bus dari Shinjuku station ke Kawaguchiko station one way 1.750 Yen per orang. Perjalanannya sekitar 2 jam -an.
=> Tiba di Kawaguchiko station, langsung beli tiket bus paling malam pulang ke Tokyo ( harganya sama, 1.750 Yen per orang ) dan beli tiket sightseeing bus untuk bisa keliling Kawaguchi. Langsung dikasih peta. Harganya per orang 1.200 Yen. 
=> Aku pilih stop point no.22, notabene kabarnya, disini menjadi tempat terbaik untuk melihat Gunung Guji. 
=> Di Kawaguchi Lake, ntah berapa lama, aku lupa, pokoknya sampai aku bosan. Karena aku datangnya kesana halfday dan sudah menjelang sore, aku tidak kejar ke spot lain, biar lebih puas duduk santai menikmati Gunung Fuji dan hamparan bunga lavender yang ada didepan mata sambil makan eskrim. Harga eskrim 350 Yen. 
=> Puas di Kawaguchi Lake, aku langsung antri bus pulang ke station. Masih banyak waktu tersisa, jalan kaki keliling sekitaran sana, dan niatnya sih cari post office buat kirim post card. Eh , ternyata sudah tutup, ya iyalah, sudah hampir jam 7 malam. Tapi tidak terasa, saat itu, langit masih terang. 
=> Kemudian naik bus pulang ke Tokyo. Sampai di Tokyo, langsung pulang ke hostel. Saatnya makan malam, iya, keluarin rice cooker, masak nasi, makan deh. Bersih- bersih kemudian tidur. 

Tanggal 3 Juli 2016.

=> Sarapan pagi, masih sama dengan lauk tadi malam. 
=> Jalan kaki dari hostel ke Sensoji temple dekat banget. Paling 10 menit sampai. Menjadi keharusan ke Sensoji temple kalau sudah sampai di Tokyo.
Sensoji Temple
=> Dari Sensoji temple langsung ke patung Hatchiko terus ke Shibuya Crossing. Jalan- jalan santai sekitaran sampai pedas nih kaki, terus ke National Stadium Yoyogi, ke Yoyogi park. Kebetulan, sedang ada bazaar di Yoyogi park, aku tidak lepaskan begitu saja. Ada beberapa pertunjukkan gratis, ada band terbuka, banyak tempat duduk gratis. Keluarkan bekal makan siang, cari tempat duduk strategis, makan deh. Nyobain Manggo ice 650 Yen per mangkok ( per orang 325 Yen ). Cukup pesan 1 saja buat tes rasa, dan tidak ada specialnya. 
=> Jalan kaki ke Meiji Shrine terus ke Takeshita street. ( Belanja sepuasnya deh disini ).
Takeshita Street - Harajuku
=> Sambung ke Akihabara untuk lihat AKT48 Cafe dan jalan - jalan sekitaran sana. 
=> Ada top up Pasmo card 1000 Yen dan beli minuman ( stok dari hostel habis ) 173 Yen per botol ( 86.5 Yen per orang ).
=> Ke Shinjuku district pada malam harinya. Lihat keramaian sekitaran sana, termasuk main ke red district-nya. Lihat- lihat saja. 
=> Kesalahanku, lupa beli oneday pass, terfokus pada Pasmo card saja. Seharusnya bisa lebih hemat untuk transportasi. 
==> Pulang ke Hostel, keluarkan perlengkapan perang, masak dan makan. Kemudian bersih- bersih, mandi dan tidur.
Yoyogi Park
Tanggal 4 Juli 2016.

=> Hari terakhir di Tokyo, checked out, titip ransel di hostel.
=> Jalan kaki lewatin Sensoji temple, sampai dekat jembatan buat foto dari dekat Tokyo Sky Tree.
=> Main ke Ueno Park. Sebelumnya ke Ameyoko market dulu. 
=> Pergi ke Tokyo Disneyland dan Disney Sea buat eksis doang. 
=> Naik train dari Disney Sea ke Maihama Station per orang 260 Yen. Karena sudah tidak sanggup jalan kaki pulang, udara panas banget, lumayan jauh banget dan belum makan siang. 
=> Kemudian ke Odaiba. Masuk ke Diver City Tokyo Plaza, rencananya mau makan siang. Cari makanan disana, sampai sana, eh, ada foodcourt, ada tempat duduk, hahaha.. keluarkan makanan deh. 
=> Perjalanan pulang ke hostel mampir di supermarket dekat hostel. Beli juice kotak dan buah apel. Biar tetap sehat. ( 829 Yen atau 414,5 Yen per orang )
=> Pulang ke hostel untuk ambil ransel. Setelah basa- basi sama orang hostel, langsung cabut ke Shinjuku station untuk tunggu bus. Selanjutnya, perjalanan naik bus malam dari Tokyo ke Kyoto.
=> Belum makan malam, jadi pas ada lewat Yoshinoya, mampir lagi deh ke Yoshinoya. ( 400 Yen per orang )
=> Bus malam menuju ke Kyoto , berangkatnya delayed 15 menit dari jadwal keberangkatan.  ( per orang 5400 Yen ).

Tanggal 5 Juli 2016.

=> Tiba di Gion station, Kyoto jam 7 pagi. 
=>Checked in di J-Hoppers Kyoto Guest House buat 2 malam. Per malam 2500 Yen per orang. 
=> Titip ransel, numpang mandi, langsung ke Kyoto station, dekat banget dengan hostel.
=> Beli tiket bus oneday pass 500 Yen per orang. Bisa dipakai keliling Kyoto sepuasnya, tentunya dengan menggunakan bus yang ada tanda city bus. 
Kiyomizudera Temple
=> Ke Kiyomizudera Temple. Nyesal banget, tidak masuk kedalam temple. Karena waktu itu, tas dan dompet titip teman yang tidak ikut naik ke atas. Aku naik sendiri, setelah diatas, baru ada gate masuk. Entrance fee-nya 300 Yen. Dan aku tidak masuk. Pas sudah turun sampai dibawah, malas naik lagi, cuaca panas banget lagi. Makan es krim rasa green tea 500 Yen. 
=> Beli Onogiri 3 pcs untuk bekal makan. Total 380 Yen. ( 190 Yen per orang )
=> Ke Kyoto Studio Park naik city bus juga. Masuk ke dalam Studio park, bayar 2.200 Yen per orang. Tapi worthed sih menurutku bayar segitu masuk kedalam. Kita diajak kembali masa Jepang pada zaman dahulu. Aku suka. 
=> Aku ingin sedikit santai hari ini. Istirahat lebih cepat. Jadi langsung pulang ke hostel. 
=> Tetap, keluarkan perlengkapan perang. Masak, makan, bersih-bersih, mandi, tidur. 
Inside Kyoto Studio Park
Tanggal 6 Juli 2016.

=> Masih di Kyoto. Sarapan pagi, masak sendiri di hostel.
=> Beli tiket bus oneday pass di Kyoto Station 500 Yen. 
=> Ke Fushimi Inari Shrine pakai JR pakai Pasmo card. Top pasmo card 1000 Yen. Akhirnya Pasmo card aku masih ada balance sekitar 1000 Yen.
@ranselahok an action 
=> Ke Bamboo Grove pakai city bus di Arashiyama. Tidak ada biaya apapun. Beli es serut lagi rasa green tea 500 Yen. Mahal banget, tidak ada specialnya. 
=> Naik city bus ke Kinkakuji Temple, entrance fee 400 Yen per orang. 
=> Kembali lagi ke Kiyomizudera temple, dengan maksud hati, ingin masuk kedalam temple-nya, mau lihat rumah panggungnya. Apa daya, sampai disana sudah tutup. 
=> Ke Gion temple kemudian ke pusat keramaian kota Kyoto pada malam harinya, masih didaerah Gion. 
=> Belanja di supermarket buat masak. ( 774 Yen atau per orang 387 Yen ).
=> Masak, makan malam di hostel, mandi , tidur. 
Bamboo Groove
Tanggal 7 juli 2016.

=> Sarapan pagi dihostel seperti biasa, masak sendiri. 
=> Checked out, langsung bawa ransel ke Kyoto Station. Beli Kansai Oneday Pass 2300 Yen per orang. Kansai Pass ini bisa dipakai untuk ke Osaka, ke Nara, ke Kobe bahkan ke Hemeji. Jika beli 2 days or 3 days, bisa lebih murah.
=> Langsung ke Osaka pakai Kansai Pass. Untungnya, Kansai Pass, aku bisa bawa aku sampai di Namba, hostel aku berada.
=> Checked in di Khaosan World Namba Osaka Hostel. Bayar 3500 Yen per malam per orang ( pakai mixed dorm). Dan disini yang paling mahal setelah dari Tokyo dan Kyoto. Inap disini 2 malam. 
=> Titip ransel, tidak perlu mandi lagi, karena pagi kan sudah mandi di Kyoto. Langsung pakai Kansai Pass ke Nara. 
=> Di Nara, kunjungi Kofukuji Temple dan Todaiji Temple. Intinya, objek wisata yang ditawarin di Nara, temple- temple juga. So, aku putuskan kedua temple saja. Cukup jalan kaki sih, bagiku. Sekitar 2 jam disana, cukup buatku.
Todaiji Temple
=> Dari Nara, langsung ke Kobe. Ternyata , aku naik salah JR. Sehingga harus balik ke Osaka dulu, baru nyambung ke Kobe. Lebih lama saja. 
=> Tiba di Kobe, sekitar jam 4 sore. Jalan- jalan di sekitaran Kobe port, bersantai menikmati angin sepoi senja hari. Terus jalan kaki ke Chinatown Kobe. Menurutku, biasa- biasa saja. Sekilas lewat saja, eh ketemu sama teman asal Jakarta juga. Ngobrol sejenak, lalu pisah lagi. Aku kembali ke Kobe port untuk menikmati nuansa malam disana sebelum akhirnya aku pulang ke Osaka. 
=> Belanja juice dan cemilan 543 Yen ( per orang 271.5 Yen ).
Kobe Port
Tanggal 8 Juli 2016.

=> Tidak sarapan pagi. Langsung kabur ke Shin Sai Bashi Suji. Makan Takoyaki isi 8 harganya 450 Yen ( 225 Yen per orang ).
=> Beli One day pass Osaka subway 800 Yen per orang. Lucunya, justru weekend, harganya 600 Yen per orang. 
=> Ke Osaka Castle, tidak masuk kedalam castle-nya. 
=> Ke Tsutenkaku tower dan Shinsekai street.
=> Ke Osaka House of Living. Entrace fee 500 Yen per orang. Keren deh disini. Aku juga suka. 
=> Makan di Yoshinoya. Per orang 460 Yen.
=> Ke Shitennoji temple. 
=> Ke Umeda Sky Building , sekalian cek lokasi naik bus untuk besok malam dari Osaka ke Nagoya. Makan takoyaki lagi isi 6 harganya lebih mahal 420 Yen ( per orang 210 Yen ).
=> Kembali ke Shin Sai Bashi Suji. Shopping deh.
=> Beli juice dan cemilan 303 Yen atau per orang 151.5 Yen.
=> Pulang ke hostel, masak untuk stok terakhir. 
=> Mandi dan tidur.
Shi Sai Bashi Suji - area
Tanggal 9 Juli 2016

=> Checked out dulu, titip ransel di hostel. Langsung kabur ke Universal Studio Osaka, Japan. Hari ini tidak beli subway pass lagi, karena rugi dong. Tujuan hari ini cuma ke Universal doang, itupun cuma buat narsis, tidak masuk. Beli tiket one way, 180 Yen ( pp jadi 360 Yen ). 
=> Kembali dari Universal studio, dari station Namba jalan kaki ke Shin Sai Bashi Suji lagi. Sisa waktu di Osaka, shopping
=> Kirim post card dari Osaka. Niatnya dari Tokyo sudah mau kirim post card, eh, entah kenapa, baru tersampaikan kirimnya saat sudah di Osaka. 
=> Kembali ke hostel, ambil ransel, berangkatlah ke Umeda Sky Building, tujuan terakhir di Osaka. Station willer bus ada di sana. Karena lapar, mampir makan di salah satu cafe gitu, didekat station Umeda. Aku makan Kuyodon, harganya per orang 530 Yen. 
=> Di bus station masih punya waktu 1 jam. Aku pakai buat jalan keliling di Umeda Sky Building. Aku tidak naik. Sembari cari wifi gratisan buat kabarin Kohei, kalau malam ini akan sampai lagi di Nagoya, sesuai dengan kesepakatan kami.
=> Bus berangkat tepat jam 18.30 dan tiba di Nagoya station jam 21.20. ( per orang 300 Yen ).
=> Di jemput Kohei, kemudian dibawa ke rumahnya. 
=> Dari rumahnya, aku diajak Onsen. Setelah itu diajak makan ramen, tidak tahu nama restorannya apa. Bukan di mall. Bermalam di rumah Kohei.  Intinya selama di Nagoya, hampir tidak ada biaya sama sekali.

Tanggal 10 Juli 2016.

=> Jam 6 pagi, aku sudah standy. Tepat jam 7 pagi, seperti yang disampaikan Kohei malam sebelumnya, aku diantar Kohei sekeluarga ke Chubu Centrair International Airport, Nagoya. Sarapan pagi dirumah Kohei. 
=>  Jam 10.10 waktu setempat, flight aku dari Nagoya ke Hongkong dengan Cathay Pasific. 
=> Tiba di Hongkong sekitar jam 13.20 waktu Hongkong. Makan siang di pesawat.
=> Keluar imigrasi, top up Octopus card 100 HKD. Kemudian main ke Repulse Bay. Balik dari sana, makan dimsum di Tim Ho Wan, di Hongkong station. Komplit sudah wishlist aku. 
=> Kembali ke airport sekitar jam 8.30 malam untuk menunggu penerbangan pulang ke Jakarta dengan Cathay Pasific jam 00.20 ( hari berikutnya ). 

Waduh, panjang banget nih. Semoga kamu tidak bosan ya. Ini menjadi itinerary kasar dan biaya yang aku keluarkan selama trip ke Jepang. Aku akan breakdwon satu per satu di postinganku selanjutnya. So, tungguin saja, ada apa dimasing- masing tempat wisata itu.

Biaya :
==> Tiket pesawat pp  = Rp 6.500.000,-
==> Bus antar kota      = Rp 1.796.575,-
==> Penginapan           = Rp 2.274.800,-
==> Makan+transport = Rp 3.003.123,-
       Total                        = Rp 13.574.498,- dengan rate 1 Yen = Rp 129,25 ,-

Hadeh, kalau rate Yen yang aku dapat cuma Rp 110,- , bisa hemat sampai 1 juta lebih loh...terus pakai pesawat low cost yang biasa dapat 3 juta di non peak season sih... hehehe...

With Love,

@ranselahok
---semoga semua mahluk hidup berbahagia---



Share on Google Plus

About ranselahok

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

12 komentar :

  1. Jadi inspirasi dan wishlist buat saya..sharing pengalaman yang sangat berguna..membacanya saja kita sudah kebayang bagaimana asyiknya.....

    ReplyDelete
  2. great job bro. btw itu gimana caranya dapet tiket cathay 6.5 pp?? wawz skali itu murah nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pas promonya kemaren sih, akhir tahun 2015...

      Delete
  3. Penasaran dgn menu selama di Jepangnya, boleh share kah? Hehe...sekalian mo nanya, pas masak2 di hostel, apa dibolehkan? Atau ada biaya tambahan nya nih? Soalnya katanya cuma bawa rice cooker nih, atau. ..bawa wajan juga kah? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tar di share ya.. pas postingan tentang kuliner di Jepang ya... Untuk masak, boleh banget.. setiap hostel yang aku datangi, semuanya bebas masak.. aku sih bawa rice cooker, kalo wajan, ada hostel yang sediain. So, bebas aja, sejauh tau diri, harus bersihkan sendiri...

      Delete
  4. Halo pak, terima kasih untuk info2nya. Berguna sekali!
    Saya mau tanya sdikit pak, boleh tau tipe rice cooker yang dibawa? Travel rice cooker saya 230volt. Apa bisa dipakai di jepang yang voltasenya 110? Terima kasih banyak pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bawa tipe yang biasa saja, yang kecil yang cukup buat 2-3 orang makan. Voltnya biasa seperti yang di Indonesia pakai punya.

      Delete
    2. iya rice cookernya merk atau tipe apa?? rice cookerku juga gitu... 230volt apa emang bisa?? krn mnurut blog2 lain dsana 110volt

      Delete
  5. Pak mau tanya, saya punya mini rice cooker 230volt. Apa bisa dipakai di jepang yg voltnya 110? Thank you pak

    ReplyDelete
  6. kak mau tanya. klau sya baca ada kirim postcard, kirim postcard tsb untuk apa ya?? thanks

    ReplyDelete
  7. Keren, bisa jadi acuan nanti kl november kesana.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts