Kisah Nyata: Aku Ditahan Di Imigrasi Jepang.

Tanggal 30 Juni 2016

Lah, kenapa sampai ditahan sampai 3 jam di Imigrasi? Kenapa? Aku sendiri tidak tahu pasti alasan mereka. Karena sampai pada akhirnya, aku masih tidak mengerti. Mungkin ini yang dinamakan random cek oleh pihak imigrasi. Ceritanya, aku masuk ke Jepang lewat Nagoya, ya landed di Chubu Centrair International Airport. Ketika mendarat kemaren, tidak ada pesawat lain sama sekali, kecuali pesawat Cathay Pasific yang membawa kami dari Hongkong dan sudah malam. Manalagi, airport-nya sepi pakai banget. Antrian di imigrasi dalam sekejap saja sudah kosong melompong. 

Ketika sudah didepan mbak- mbak imigrasi, seperti biasa, berusaha menebar pesona, pakai senyum. Mbak-mbaknya juga senyum sih, ramah dan tidak ada raut wajah yang jutek. Tetap saja tidak berhasil. Yang ada malah, aku diminta ikutin seorang cowok, sudah pasti, orang Jepang-lah ya... Perasaan sudah tidak enak, halah.. ini pasti kena random cek deh. 

Dipersilahkan duduk, kemudian mulailah ditanya. Proses tanya jawab yang buat aku semakin bingung. Dia, sebut saja, Mr.Samuria, bertanya dengan bahasa Inggris yang ke- Jepang- Jepangannya. Aku ya tenang saja. Sok- sok-an santai. Padahal, dalam hati sudah dag-dig-dug juga. Apa aku dalam bahaya ya? Atau ada yang berbuat tidak-tidak dan menyelinapkan barang terlarang kedalam tasku, bagasiku? Oh tidak....!!!! Tamatlah riwayatku....

Awalnya, aku hanya ditanya- tanya didepan kantornya, ada sofa. Aku duduk disofa, Mr. Samurai, setengah jongkok , setengah duduk dilantai sambil tanyain aku. Jadi tidak enak hati saat itu. Aku sampai bilang, silakan duduk saja, toh didepanku masih ada sofa kosong. Dia tetap aja dengan gayanya. Inti dari pertanyaanya oleh Mr.Samurai, kamu mau ngapain ke Jepang? Terus berapa lama? Kamu tahu tidak objek wisata di Jepang? Kamu bilang mau Tokyo, emang di Tokyo ada apa? Kamu tinggal dimana, di Tokyo? Rencana berapa hari di Tokyo? Mau apain saja di Tokyo? 

Terus aku jawablah dengan santai. Kemudian, aku tunjukin tiket return-ku, maksud hati, biar tidak banyak tanya. Eh, masih lanjut lagi pertanyaannya, berulang- ulang. Aku keluarin deh, jimat pemungkasku, duacarik kertas, print-print-an itinerary selama trip ke Jepang. Terus dia lihat sejenak, Mr. Samurai ekspresif banget ternyata, kawan-kawan. Dengan mimik mukanya yang lucu, dia bilang, wow... maksudnya cool banget. Kamu punya rencana perjalanan yang begitu lengkap. Dari tanggal perjalanan, naik pesawatnya jam berapa, naik bus pindah kota jam berapa, tinggal dimananya, kemudian ada rincian per harinya mau ngapain saja. Aku tertawa lepas ( dalam hati sih, belum tahu, siapa aku? ). 

Dia kemudian masuk ke kantor, entah apa yang dibicarakan didalam. Cukup lama. Aku dibiarkan didepan, sambil berdiri dipojokan, kek cucian kotor. #lebay... Posisi aku masih didepan kantor imigrasi. Tidak ada orang sama sekali. Aku menunggu kabar pastinya. Jadi gak nih, liburannya di Jepang? Aku juga sudah mulai pikirkan plan b, kalau tidak boleh masuk, dikembalikan ke Hongkong, aku mau ngapain aja di Hongkong, hadeh.... #jadi ketawa sendiri pikirin malam itu. 

Mungkin ada setengah jam kemudian, Mr. Samurai keluar lagi. Balik lagi dengan pertanyaan- pertanyaannya. Okey, di itinerary, ada satu kesalahan kecil. Sebenarnya juga bukan kesalahan sih. Jadi begini ceritanya, dulu, sebelum beli tiket Jakarta- Nagoya via Hongkong, Kohei, temanku orang Jepang yang tinggal di Nagoya, minta aku datang ke negaranya. Kemudian, karena dia tinggal di Nagoya, ya aku masuk ke Jepangnya ya lewat Nagoya lah ya... Singkat cerita, sudah okey nih semuanya. Kohei juga sudah tahu, kedatanganku, bahkan, bukan hanya jemput aku dari airport , temani keliling Nagoya saja, rencananya, dia mau bawa aku jalan- jalan sampai ke Tokyo dan melihat Gunung Fuji. Lalu, menjelang berangkat, dia kabarin kalau dia mau ke Hawaii, dan tepatan dengan tanggal kedatanganku ke negaranya, sedang tidak ada di Nagoya. Kesal gak? Pasti.. Tapi ya sudahlah, toh, bebas- bebas saja, walaupun dongkol nih. Sudah janji dan sepakat ini - itu. Bagiku, cukup tahu sahaja. 

Tiket sudah ditangan, tidak mungkin, aku batal ke Jepang. Tetap komunikasi baik dengan Kohei. Dan lupakan untuk rencana awal. Itinerary-ku berubah. Jadi malam pertama di Nagoya, tidak jadi inap dirumah Kohei, ya aku inap di bandara saja. Kemudian besok paginya, aku keluar airport, seharian main di Nagoya, baru malamnya, naik bus ke Tokyo. 

Nah, kesalahannya, ketika sama si Mr. Samurai, di Nagoya, aku tidak ada penginapan. Hari pertama di Nagoya, tidak ada itinerary sama sekali. Tapi, untuk mau kemana saja, aku sudah ada print dikertas lain sebagai panduannya. Cilakanya, kertas panduan, semua voucher hostel, voucher bus, ada di bagasi. Mampus gak? 

Aku ditanya terus, kamu mau tinggal dimana di Nagoya? Mau apain saja di Nagoya? Ini lebih parah, dibanding saat ditanya mau apain di Tokyo? Gelalapanlah. Sampai ditanya, ada apa saja di Nagoya? Aku kek pasrah habis. Langsung deh, aku pakai nama Kohei. Mr. Samurai masuk lagi. Tidak berapa lama. Aku dipanggil masuk ke kantor. Halah... kali ini, wawancara face to face gitu, bukan dengan Mr. Samurai lagi. tapi dengan Mr. Arigato. 

Total 30 menit kami berdua, hadap-hadapan didalam ruangan itu. Kali ini, dipandu oleh penerjemah dalam bahasa Indonesia via telepon. Suasananya santai sih. Mr. Arigato, tidak ada tampang ketusnya, malah senyum- senyum terus. Pertanyaannya sih yang buat nyesak. Kenapa kamu berkunjung ke Jepang lewat Nagoya? Kenapa bukan Haneda? Bukan Narita? Bukan Kansai? Kenapa? Ada apa di Nagoya? 

Aku mulai ceritalah, aku punya teman orang Jepang, namanya Kohei. Aku jelaskan juga, awal cerita, kenapa aku main ke Jepang, terus kenapa lewat Nagoya? Aku sampai buka, history percakapan aku dengan Kohei di facebook. Aku sampaikan, awalnya Kohei yang akan jemput aku, ternyata batal menjelang keberangkatanku, Kohei kabarin, dia tidak ada di Nagoya. Aku diminta cerita, bagaimana, perkenalan aku dengan Kohei? Ketemu dimana? Apakah bertemunya dengan Kohei, pas dia sedang kerja dinegara orang atau sedang traveling. Bisa baca disini, perkenalanku dengan Kohei.
Mount Fuji from Kawaguchiko Lake
Kalau soal, apakah pekerjaanku di Indonesia, sih sudah pasti ditanya, berapa saudara, kerja apa, keluarga dimana? Bawa uang berapa? Kartu kredit ada bawa gak? Sampai terakhir, aku bilang, aku ini blogger, travelblogger, ya walaupun masih amatiran, belum ada apa-apanya. Paling tidak. Aku bilang, mimpiku ke Jepang, ingin melihat Gunung Fuji dari dekat, itu adalah mimpiku sejak kecil. Aku selalu posting, pengalaman perjalananku di blog aku. Termasuk trip kali ini, ke Jepang, aku pasti share pengalamannya diblog aku. Kemudian, Mr. Arigato senyum- senyum saja. 

Sebenarnya, aku, saat itu, tegang sih. Tapi berusaha tenang saja. Pikirku, ya sudahlah, kalau sampai tidak diijinkan masuk ke negaranya. Lalu, aku dipersilahkan kembali ke sofa depan. Aku iseng, kontek Kohei. Iseng- iseng berhadiah. Halah.. ternyata, dia masih ada di Nagoya. Alamakjang, kenapa aku tidak dikabarin, gugamku dalam hati.

Aku bilang, aku ditahan nih, tidak boleh keluar dari imigrasi. Tidak tahu kenapa? Dia sih memang sedang tidak leluasa menjemput aku saat itu, dia juga panik. Terlihat dari percakapannya via wechat, via line , via facebook. Beberapa kali telepon via wechat. Terakhir, dia mau bicara sama Mr.Samurai atau Mr.Arigato, tapi mereka bilang tidak perlu. 

Tunggu punya tunggu, Mr. Arigato keluar dengan senyumnya. Kamu boleh masuk ke Jepang. Kamu diizinkan traveling ke Jepang dengan visa waiver ini ya 15 hari kunjungan sahaja. Halah, langsung lega. Akhirnya, bisa senyum lepas tanpa pura- pura lagi seperti saat ditanya- tanya. 

Aku kabarin Kohei, aku sudah bisa masuk ke Jepang. Suasana waktu itu, sudah hampir jam 11 malam lebih, airport semakin sepi. Sudah tidak ada kereta lagi menuju kota. Aku disarani sama Mr. Arigato, cari penginapan dekat bandara saja. Oh ya, pas waktu lagi didalam ruangan, sebenarnya, dia juga sedikit cemas, sebentar- bentar lihat jam tangan, takut kemalaman juga kali ya, aku tidak dapat penginapan, tak tahulah. Aku iya-in saja. Tapi begitu cuz dari imigrasi, langsung cari tempat buat bobok kece di airport. Hahaha... Mereka takut aku jadi TKI disana dan tidak pulang lagi.. Hikzz,, dia tidak tahu saja, segepok tiketku sudah ditangan, bagaimana bisa jadi TKI disana? Tiketku , apakabar?
Disediain khusus buat tidur
Karena aku, officer Cathay Pasific juga harus menunggu kepastianku apakah diizinkan masuk atau tidak? Sampai benar- benar dinyatakan okey, mereka mengantarku keluar imigrasi untuk ambil bagasi. Alamak, bagasiku juga sudah diamankan oleh officer Cathay Pasific. Hem... jadi tidak enak hati.. Tapi, pelayanan yang sempurna dari Cathay Pasific. Ya, mereka pikirnya, pasti, kalau tidak diizinkan masuk, mereka juga bertanggung jawab, untuk memulangkan aku ke Hongkong juga kali. Hhaahah.. #kasianbangetaku...

Tentang, Kohei, kami sepakat untuk ketemu di Nagoya Station jam 11 siang. Tidak enak juga, sudah tengah malam gitu, aku ngotot minta jemput. Aku bilang, aku nginap di bandara saja, tidak masalah. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya sendiri. Dan kejadian aku ini, aku iseng kontek Kohei, dan ternyata dia masih di Nagoya. Seharian itu, aku dibawa jalan- jalan keliling Nagoya, dibawa makan masakan asli Jepang, kemudian istirahat sejenak dirumahnya, terus makan malam bersama keluarganya. Padahal, aku sudah memutuskan untuk jalan- jalan sendiri di Nagoya, karena Kohei sudah kabarin tidak ada di Nagoya.

Dan selama 11 hari , aku menikmati banget trip ke Jepang. Hahaha.. Diawalin dengan jantung yang berdegup kencang, membuatku semakin harus menikmati Jepang setiap inci yang aku lewatin. Bisa baca disini, biaya hidup 3 juta selama keliling Jepang 11 hari. 

With Love,

@ranselahok
---semoga semua mahluk hidup berbahagia---


Share on Google Plus

About ranselahok

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

37 komentar :

  1. Bacanya aja bikin dag dig dug apalagi ngalamin sendiri ya... tapi pengalaman ya maz ga bs dibeli

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih.. deg-deg-an banget sih sebenarnya waktu itu...

      Delete
  2. Meskipun deg2an tapi pulang bawa cerita seru ya.. esensi traveling nya terasa banget jadi nya.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener-bener.. esensi travelingnya jadi terasa banget... Thanks ya Miss_Nidy sudah mampir..

      Delete
  3. Jepang itu sebenarnta ketat ngak ketat mas.. waktu bebrapa tahun lalu saya bawa papa dan mama kejepang.. papa sempat ditahan sama imigrasi ditanya mau ngapain ke jepang.. sementara mama lolos aja tuh... dan untung nya semua team yg di bandara sangat ramah dan sangat membantu.. jadi waktu papa ditahan dan tidak bisa menjawab, saya dipanggil sama security suruh dampingin papa.. yg pada saat ngantri ngobrol2 karena waktu itu bawa anak dan ortu, i dikasih line khusus... biar ngantrinya ga lama karena sdh malam banget... back to imigrasi.. setelah dikasih tau kalo papa ke jepang buat jalan2 dan tinggal nya di mess saya baru dikasih lwat.. sampe pihak imigrasi nya minta maap trus kalo papa ditahan sejenak.. 😀😀.. kalo untuk laki2 usia diatas 60 dan anak muda terutama laki2 sepenglihatan saya memang mereka agak ketat proses imigrasi nya.. takut krrja disana.. 😁😁... tapi cerita diatas nice banget jadi bisa tambah ilmu buat kita2 semua yg mau melancong ke negara2 tertangga....


    Kalo pengalaman saya malah pernah di tahan di imigrasi hongkong.. pasport i bolak balik di chec sama pihak imigrasi.. sementara suami dan anak lolos aja dan cepat lagi.. sampe saya tanya kenapa pak?? Ada masalah?? Senyum doang mereka.. setelah sekian lama baru i ngeh kalo foto di pasport pas rambut panjang.. trus pas masuk ke hk rambut pendek.. i lsg cerita kalo dulu rambut panjanh sekarang rambut pendek.. baru lolos deh.. 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih, memang ketat gak ketat juga. Ya jadi pengalaman deh, trip selanjutnya, ada baiknya bawa print-print an itinerary untuk jaga- jaga deh. Hahaha... nice sharing juga dari mbak... Keep traveling yo... Thanks sudah mampir..

      Delete
  4. Kerenn...waduh kalo kena ama gw bisa nangis bombay ampe dibalikin lagi ke HK..secara udh ngiler2 ke jepang...kpn ya trip ke jepang gw nya?

    ReplyDelete
  5. Mantaps pengalamannya.Kalau saya dan istri di CGK bbrp thn lalu stlh tiba dari Beijing , koper disuruh buka semua isinya krn sdh ditandai. Memang isinya ada obat traditional TCM. Krn istri habis ikut short course disana.Untung, istri yg jelasin alasannya beli obat tsb dan ditunjukin sertifikat coursenya. Jadi akhirnya boleh lewat. Sekarang jgn beli obat TCM dari luarnegri bisa lsg disita, beli di Glodok saja.

    ReplyDelete
  6. Ka aku mau tanya,desember nanti kan mau kejepang,pakai visa waiver yang untuk e-passport karena emang mau libur sekolah aja kan 13 hari,nah perlukah itinerary itu?tante ku tinggal dijepang karena suami nya orang jepang,dia juga akan jemput dibandara,kira kira apa aja ya yang perlu aku siapkan,terimakasih😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Helo Adelia,

      Sebenarnya, kejadian ini, bisa disebut random check, lagian aku landednya di Nagoya, kota industri. Tidak berlaku umum untuk semua orang sih. Aku sendiri juga kaget waktu itu.

      Ada baiknya, persiapanlah. Ya print saja itinerary kamu sebagai pegangan saja. Ya, yang jelas. Kalau tidak tinggal dihotel, ya alamat lengkap, nama lengkap saudaranya yang tinggal di Jepang. Ya, kemaren juga ditanya, mau ke mana saja, ke objek wisata apa saja, disana ada apa yang menarik? Kenapa kamu mau kesana ? Santai saja...

      Have fun ya... selamat liburan...

      Ranselahok.com

      Delete
    2. Okee ka,Terimakasih ya sarannya sangat membantu😊😊😄

      Delete
  7. Kak mau tanya, saya baru pertama mau pergi kejepang dan baru pertama mau naik pesawat, mau ke jepang ngunjungin temen sepermainan alias pacar 😁 ketika kita sampai dibandara narita, turun pesawat habis itu kita kemana? Itu pasti bgt ya kita dibawa ke imigrasi dan ditanya2 gitu? Mohon di jawab ka 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ikutin petunjuk saja untuk melewati imigrasi Jepang untuk mendapatkan cap paspor. Setiap orang yang masuk ke negara orang lain pasti harus melewati imigrasi, begitu juga dengan saat kita mau keluar dari Indonesia dan masuk kembali ke Indonesia, kita juga harus lewatin imigrasi kita sendiri. Ada yang yang basa basi ditanya, dimeja imigrasi langsung. Jika dia merasa yang ada mencurigakan atau menurut dia ada sesuatu tidak benar, baru dibawa ke kantornya khusus untuk di tanya - tanya lagi ... Santai saja...

      Delete
  8. Aq juga pernah di tahan di bandara kansai.dr jm 8 pagi sampe jm 4 sore.. dan akhirnya tetep pulang ke indo... yaaaacchhh nasib nasib.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha.. ngenes banget tuh..

      Delete
    2. kenapa kok ditahan di kanxai

      Delete
    3. Alasan dipulangkan K Indonesia lagi kenapa om?

      Delete
  9. Salam kenal Ransel Ahok.
    Deg2 an yah. Saya mau share pengalaman ketika mendarat di Jepang.
    Tahun lalu Saya masuk jepang lewat Fukuoka dg SQ.
    Ketika mau mendarat kru meberikan arrival card n kertas bea cukai.
    Di kertas bea cukai tertulis apakah ada membawa sesuatu yang berasal dari tumbuhan, satu koper sy isinya bumbu dapur seperti lengkuas, daun salam, cabe dll yang berasal dari tumbuhan pesanan teman.
    Tentunya sy cek list bahwa sy membawa sesuatu yang berasal dari tumbuhan.
    Setiba di bea cukai sy diminta buka koper dan ketika membuka koper kuncinya mandek (koper tua :( ). Petugas dengan ramah bertanya apakah ak membawa sesuatu yang berasal dari tumbuhan? Ak jawab: iya. Petuga mengeluarkan print gambar ganja, lah ak kaget. Ak bilang ak ga ada bawa itu.

    Lalu petugas bilang: boleh di x ray koper nya?
    Ak: Silahkan.

    Setelah di X Ray, para petugas masih memperlihatkan muka curiga. Akhirnya saya bilang: apakah ada obeng? Mereka memberikan obeng dan saya buka kunci koper. Mereka kget dalam hitungan detik saya dapat membuka nya. (jgn2 dikira mahir bongkar koper hahaha)

    Akhirnya semua barang saya dibongkar, termasuk ransel saya yang isinya pakaian. Bahkan cd dan bra dikeluarin hahaha sambil mereka masukin tangan ke sela2 ransel dan koper.

    Setelah mereka puas, dengan ramah salah satu petugas berkata: kamu dijemput teman?
    Saya: Iya
    Padahal teman saya udah lama menunggu di luar.

    Saya satu2 nya orang yang diperiksa, penumpang lain udah pada keluar. Dan saya satu2 nya orang indonesia di dlm pesawat.

    Begitulah, smoga jadi pelajaran buat teman2 yang pengen ke jepang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks sudah mampir disini dan menuliskan pengalamannya yang sangat berharga ini... Semoga bermanfaat bagi teman- teman lainnya...

      Delete
  10. Seru dab ong ketika sudah lewatin dan keluar bandara haneda tokyo.rasanya kayak makan es doger di siang bolong.bulan mei 2017 insyaalloh ke jepang lagi.yukk barengan aja yukk.

    ReplyDelete
  11. mudah mudahan rencana perjalanan masuk 23 feb 2017 bisa lancar, setelah membaca kisah ini. Kalau bawa rokok ke jepang di larang ga ya ?

    ReplyDelete
  12. Kak tanya dong, aku insyAllah mau ke Jepang nih, landing nya mau di Osaka karena pengen banget ke Tokyo. Di bandara Osaka nya ntar aku mau dijemput sama temenku yang tinggal di Nagoya sbg kenshuusei. Temen sengaja dari Nagoya mau ke Osaka utk jemput aku biar ke Kyoto nya gak terlalu jauh. Ngeri ada pertanyaan2 yg macem2 nih kalo pas di imigrasi bandara Osaka nya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengalaman masing- masing sih.. Karena kemaren kena random check, makanya pertanyaannya banyak banget... Semoga lancar yaa...

      Delete
  13. Sekarang ada fitur autogate kan mas ?
    di bandara CGK Indonesia, kalo di jepang di bandara Haneda..
    Kalo pake' autogate apa harus antri ke bagian imigrasi bandara ?

    ReplyDelete
  14. Kakk mau tanya dong, besuk hari Jumat 11.8.17 aku berangkat ke Jepang turunnya di Kansai. Kalau misalkan kita tertahan di Imigrasi (karena mungkin kena random checking dan terkendala bahasa) kita telfon teman kita yg jemput di sana minta bantuan ke dia, kira-kira gimana ya? Kak ada nomor WhatsApp atau ID Line? Boleh minta kakk? Aku deg deg deg degan wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. chat by instagram aja bisa sih.

      Kemaren sih, waktu itu, petugasnya tidak bersedia.

      Delete
  15. Saya juga ngalamin yg seperti itu, saya tidak di izinkan masuk jepang, dan dipulangkan kembali ke indonesia, padahal tujuan saya ke jepang jelas buat ikut kompetisi sulap disana. Dan ada surat invitation nya jg. Tp tetep aja ga dibolehin masuk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya.. rada susah tuh Jepang.

      Delete
    2. gan kalau di pulangkan ke negara asal, tiket kita yg sudah di beli gimana dan apakah diongkosin sama kbri sana gan utk pulangnya? dan kalau kita ke jepang lagi apakah kita di blacklist krn ada catatan hitam yaitu pernah di deportasi /dipulangkan ke neg asal

      Delete
    3. kurang paham juga sih soal tiket, apakah dibeliin atau gimana? Tapi pernah baca sih, katanya beli sendiri. Ya mungkin agak susah saja ya... blacklist atau gak, gak tau... mungkin kalau mau balik lagi ke Jepang, apply visa biasa saja. Jadi lebih terjamin.

      Delete
  16. jadi agak horor.... saya mau masuk osaka dari busan korea karna saya long trip tapi visa jepang saya waiver.. semoga ga tercydukkk

    http://kyoumi7.wordpress.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha... gak akan masalah kok. Ini cuma random check.

      Delete
  17. Ransel ahok
    Saya mau bertanya apakah menginap di tempat teman di jepang diperbolehkan .. rencana saya akan kejepang tgl 28 nnti dan akan menginap di saitama tempat teman saya tinggal .. dan juga paspor saya masih yg bisa belum elektronik dan pertama kali ke jepang .. apakah tidak masalah

    ReplyDelete
  18. Kalo baca-baca dari pengalaman orang, kayaknya yang banyak kena random check itu yang pake visa waiver ya. Tapi kalo udah ditunjukin tiket pulang sama booking2an hotel harusnya udah gpp donk ya....tapi ya lagi-lagi semua itu tergantung petugasnya sih. Makasih ya udah berbagi pengalamannya, jadi pelajaran buat semua kalo dokumen2 penting terkait traveling harus dijaga sebelum keluar imigrasi

    ReplyDelete
  19. Halo salam kenal. Terimakasih artikelnya
    Saya berencana ke Jepang 8 hari. Tapi hari ke 8 sudah take off dr narita jam 7 pagi. Dan hari ke 7 malam harinya saya berniat bermalam di bandara saja, jadi tidak menginap di hotel lagi.
    Kira-kira bakal menimbulkan keraguan pihak imigrasi jepang ga ya? Mohon sarannya

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts