#Liburan Malang - Bromo : Berburu kuliner dan objek wisata di Batu - Malang

25 April 2014


Sekitar jam 3 sore kami tiba di Malang, kota yang terkenal dengan kuliner bakso. Salah seorang teman ingin berziarah ke Goa Bunda Maria, jadi hal pertama yang lakukan adalah mencari tempat tersebut. Walaupun sudah di-print out list dimana Goa Bunda Maria, bapak supir tidak berhasil membawa kami ketempat yang kami maksud. Berkeliling sana sini, tetap saja tidak menemukan. Iya, kami kecewa dengan si bapak supir, tidak terlalu memahami daerah Malang - Batu. Setiap kali kami menanyakan pendapatnya tentang objek wisata atau tempat yang harus kami kunjungi, selalu tidak tahu. Payah!!!

Nah, berikut ini adalah tempat - tempat yang kami kunjungi dihari pertama di Malang - Batu :

1. Es Krim Oen

Daripada berkeliling tidak pasti, akhirnya kami memutuskan untuk langsung berburu kuliner di Malang. Es krim Oen menjadi perhentian pertama. Terletak disalah satu sudut kota, toko Oen ini tidak hanya menyajikan es krim saja, ada bakery corner, ada western food juga, termasuk kopi dan sebagainya. Konon, kabarnya, resep bakery yang dipakai hingga saat ini adalah turunan resep jaman Belanda dulu. Tidak heran, konsep toko ini bernuansa jadul dan kebarat- baratan. Tidak banyak dekorasi yang berarti, dari meja dan kursi juga sederhana, sama seperti kondisi jaman dahulu gitu, dari buku menu juga mereka design simple dan kayak kertas jadul gitu juga. Bahkan tulisannya, masih dalam ejaan Belanda. Menurutku lumayan, bisa pertahankan konsep dekorasi seperti ini. Lagian, sebagian besar pengunjungnya juga Bule. 

Variasi Es Krim
Tentu, sore itu, es krim menjadi pesanan utama kami. Berempat memesan 4 jenis rasa es krim yang berbeda, supaya bisa saling mencicipi. Tidak mau rugi, hehe... Lain itu, kami memesan klapertart dan lumpia goreng. Tidak lama, 4 variasi es krim muncul dihadapan. Tanpa menunggu lebih lama lagi, mulailah bersantap es krim - es krim itu yang katanya top dan enak. Sering muncul diacara kuliner. 

Menikmati eskrim
Setelah mencicipi keempat jenis es krim itu, begini kesimpulan saya. Bagi saya, tidak ada bedanya keempat variasi es krim itu, hanya beda dirasa saja. Untuk taste, so pasti sudah sama. Tapi saya kurang cocok, boleh masuk ke kategori tidak suka, bukan berarti es krimnya tidak enak ya, bukan juga menjatuhkan Toko Oen. Hanya saja, menurutku, biasa- biasa saja dan mahal. Berempat, kami menghabiskan Rp 240.000,- an.  Tapi, bagi kamu yang mampir ke Malang, kamu kudu menghampirinya, paling tidak mencoba, jika tidak, bagaimana kamu bisa tahu ?

Dari es krim Oen, kami melanjuti perburuan kuliner kami. Bakso Malang menjadi sasaran kali ini. Ada 2 pilihan Bakso yang bisa dicicipi di Malang ini. Beda nama saja sih. Karena di Malang, ya kami coba Bakso Malang lah. Cuaca yang mendukung saat itu, hujan, sangat mendukung. Kuah bakso yang panas, dan bagi yang doyan pedas, bisalah menghangatkan tubuh. 

Oh ya, di Malang, ada posko khusus untuk para turis yang membutuhkan bantuan dan informasi lho. 

Posko Informasi Turis
2. Bakso Malang

Bakso Malang, iya, bakso Malang, saya suka. Saya menikmati sekali kuliner ini, walaupun tidak ada kata pedas dalam mangkok bakso saya kali itu. Pilihan yang tepat deh mencicipi bakso ini. Saya lupa makan jenis apa saja, siomai, tahu, dan apalagi ya. Yang terpenting, bagaimana saat itu saya menikmatinya versi aku ya. Oh ya, ada juga jual tahu lontong digoreng sama telur. Satu kata , enak bagiku. Makan  berlima  habiskan Rp 100.000,-.

Bakso dan Siomai masih panas 
Puas dengan kuliner, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju kota Batu yang tidak jauh dari Malang, sekitar 30 menit deh perjalanan. Ya lebih kurang deh. Dalam siraman hujan sore itu, kami check in disalah satu hotel yang ternyata tidak jauh dari Jatimpark. Istirahat sebentar, giliran mandi, maklum sedari malam dari Jakarta belum ada mandi- mandi. 

Bakso Malang
Acara selanjutnya adalah menikmati suasana malam kota Batu yang dingin. Iya, keluar dari hotel, kami bergegas menuju kesalah satu cafe yang ada dekorasinya termasuk unik. Didalamnya banyak akar- akaran dan nuansa pepohonan gitu. Berembuk sejenak, akhirnya kami putuskan untuk tidak menghabiskan waktu didalam sana. Perjalanan selanjutnya adalah Alun- alun Batu.

Tahu lontong telur
3. Alun - alun Batu

Menurut apa yang kebanyakan para traveller rekomendasikan, Alun- alun Batu menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi memang betul adanya. Jauh berbeda dengan Alun- alun yang ada di Malang, disini , lebih tertata, lebih variatif, dan lebih menarik. Banyak sekali permainannya disini. Salah satunya adalah Bianglala, walaupun kami tidak masuk kedalam area alun- alun, dari kejauhan bisa kelihatan, serunya permainan yang ada. 


Malam itu, di Alun- alun, kami hunting kuliner lagi. Kuliner pinggir jalan, kuliner dibibir jalan Alun- alun. Banyak sekali pilihan yang ditawarkan. Bebas memilih sesuai dengan selera. Saya memilih "Tauwa kacang" - atau di Jakarta disebut kembang tahu. Udara dingin menikmati semangkuk tauwa kacang dengan campuran kuah jahenya, membuat tubuh menjadi hangat. Sedap dan mantap. Kemudian makan cilok. 

Antri pesan pulut ketan
Menjelajahi satu demi satu hingga akhirnya mata terpanah pada satu kios kecil yang bertuliskan Pos Ketan - Legenda 1967. What? Apa itu? Kios kecil tapi penuh banget dan ramai. Mejanya penuh luar dalam. Iya, sesuai dengan namanya, mereka menjual pulut ketan dalam berbagai variasi. Harganya juga lumayan murah , hanya Rp 4.000,- untuk ukurannya, sih termasuk sebandinglah. Dari rasa biasa, sampai rasa durian, keju, coklat, campuran juga ada. Wajib kesini yo jika ada ke Batu. 

4 rasa pulut ketan
Karena ramainya, mereka tidak akan melayani orderan kamu jika kamu belum mendapatkan tempat duduk. Untuk alasan apapun, termasuk, kamu bilang, kamu mau makan sambil berdiri juga mereka tidak akan menjual kepada kamu. Ya, bayar dulu baru makan ya. Kecuali take away. Sumpah, itulah yang kami alami, menunggu meja disamping orang yang sedang makan. Berdiri dan menunggu sampai mereka selesai makan dan pulang. Jadi ingat, kalau kesana, satu orang bertugas antri tempat duduk, yang lainnya, antri dikasir. Begitu kalian dapat meja, bilang ke kasir, meja kalian, baru order, bayar dan duduk deh, sambil tunggu pesanan kamu datang. Tidak lama kok. Begitulah, kami mencicipi pulut ketan. Pasti, saya suka makanan ini. Enak, cocok dilidah, lemaknya, gurihnya pas. Kebetulan saya pesan yang original, cuma pakai kelapa parut dan gula pasir saja. Tetap saja enak. Makan berempat cuma Rp 18.000,-

Bianglala pada pagi hari
4. Batu Nite Spektakuler ( BNS )

Hiburan lainnya yang bisa didapatkan di Malang pada malam hari adalah BNS. Objek wisata berupa taman bermain. Tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan Dufan. Hanya ada beberapa wahana bermainnya. Yang menarik dari BNS ini adalah adanya wahana lampion. Hahaha.. kami tidak masuk kedalam. Jadi tidak ada bayangan bagaiman mengungkapkannya disini.

@BNS
Tiket masuk kedalam BNS Rp 20.000,- per orang  untuk weekend ( hari libur ) , sedangkan  untuk  hari biasa Rp 15.000,-. Setiap wahana yang ingin kamu main, kudu bayar lagi. Selain wahana permainan, BNS menyediakan pasar, ya tempat menjual souvenir dan baju- baju. Kayaknya sih, semua kios telah memasang harga pas, jadi tidak ada tawar menawar lagi. Harganya masih terjangkau, baju kaos dengan kualitas standart bisa kamu dapat dengan harga sekitar Rp 40.000 - Rp 60.000,-.

Salah satu wahana permainan
Jika tidak ada kegiatan, untuk menghabiskan waktu dimalam hari, BNS bisa masuk dalam daftar objek wisata kamu selama di Batu. Lain dari Jatim Park dan Eco Green yang tidak buka sampai malam hari, BNS buka sampai sekitaran jam 10 malam. Dan juga, pada malam hari, BNS lebih menarik hati, karen permainan lampunya, terutama diwahana lampion. Atau mungkin kalian mau coba naik sepeda diatas rel. Bisa melihat pemandangan indah kota Malang dimalam hari. Bisa disimpulkan bahwa kota Batu adalah kota tujuan wisata bagi keluarga, banyak sekali objek wisata yang cocok bagi Anda dan keluarga. 

Wahana Rodeo, melawan sapi
Berakhir di BNS, menjadi penutup hari itu. Kembali ke hotel, beristirahat buat mengumpulkan tenaga. Besoknya butuh energi lebih. Mulai dari Jatimpark 2, Eco Green, kemudian malamnya langsung ke Bromo. Menikmati kuasa Tuhan yang tiada tandingannya. Menikmati sesungguhnya tujuan wisata perjalanan kami. Menatap setiap jejak menuju Puncak Bromo. So.. jangan sampai kelewatan...

With Love,

---semoga semua mahluk hidup berbahagia---


Share on Google Plus

About ranselahok

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

11 komentar :

  1. om itu yg lagi makan berdua sama cewe siapa ? cantik sekali cewenya.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha... mau tau aja... #teman kantor lah...

      Delete
  2. hahaha seru seru...
    untung saya udah pernah ke Malang, jadi gk terlalu berliuran liat rekomendasi disini :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heloa.. Bang Asmari.. thanks sudah berkunjung yaa... kapan kapan awak main ke Semarang ya...

      Delete
  3. salah satu destinasi wisata kalau ke malang neeh, wajib icip-icp kulinernya hho..

    ReplyDelete
  4. Seru banget, jadi pengen ke malang^^.
    Itu bikin ngiler semua kulinernyaa, slruuppp

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayukk... kesana.. seru seru tempatnya...

      Delete
  5. transportasi utk berpindah obyek wisata apakah yang nyaman di kota malang ini? Adakah taksi ber argo di Malng?

    ReplyDelete
    Replies
    1. harusnya ada axi berargo disana, pernah lihat sih, tapi lupa brandnya apa. Kami sudah sewa mobil mulai dari Surabaya ke Malang dan keliling Malang.

      Delete

Powered by Blogger.

Popular Posts