Pilihan Hostel Di Brunei Darussalam.

Tanggal 28 Oktober 2016

Sebelumnya bisa baca dulu : Naik Bus 1 Dollar Keliling Brunei. 

Belum tahu mau bermalam dimana. Aku sama sekali belum booking. Beberapa kali coba cari lewat Agoda.com atau hostelworld.com selain tidak ada informasi soal hostel, yang ada, harganya tidak sesuai dengan budget. 

Jadi nginap dimana ?

Pusat Belia...

Satu – satunya penginapan murah yang di-review adalah Pusat Belia atau Youth Center. Kabarnya, Pusat Belia adalah milik pemerintah, semacam asrama buat mereka, atlit yang sedang bertanding disana. Iya, Pusat Belia adalah pusat olahraga. 


Aku minta dituruni sama supir bus di Pusat Belia saja. Tidak tahu mau kemana. Dikertas sih, memang ada 2 nama lainnya, KH Soon Hostel dan Joy Downtown Rest Station. Keduanya, aku baru dapat informasi ketika transit di Kuala Lumpur. 

Sepi banget nih Pusat Belia. Seperti tidak ada kehidupan disana. Dan benar saja, tutup, sesuai dengan informasi yang aku dapatkan dari om Google. Tapi, oleh supir taxi bilang buka kok. Terus harganya paling murah, 10 Dollars. Ya, tidak ada salahnya mencoba. 

Tidak tahu, bagaimana bentukan dalamnya. Sekilas sih lihat, kamar cowok terpisah dari kamar cewek, Dalam kamarnya tidak tahu, yang aku tahu, yang dormitory gitu. Tidak jauh dari keramaian, butuh jalan kaki sekitar 10 menit. Sekitarnya tidak ada yang jual makanan. Intinya, sepi. Buat kamu yang mau nginap disini, sebaiknya cek jadwalnya, apakah dibuka untuk umum atau tidak? Karena begitu mereka ada event, kamarnya ditutup untuk umum.
  
KH Soon Hostel.

Hostel selanjutnya adalah KH Soon Hostel. Diberi petunjuk jalan sama tukang kebun yang sedang kerja di Pusat Belia. Nah, kayaknya lebih cocok bermalam di area sini. Lebih hidup. Ada banyak yang jualan makanan, banyak toko yang buka, bahkan Burger King dan Coffee Bean ada disini. 


Setelah ngecek harga dan kondisi kamar KH Soon, aku harus berpikir ulang lagi. Harganya per malam 15 Dollars untuk dorm, kamar mandi diluar. Ini sih tidak masalah, yang buat aku tidak betah, kondisi kamarnya agak apek, berdebu gitu, terus, lorongnya, gelap dan hadeh… gak seru banget-lah. Kalau mau private room musti bayar 30 Dollars per malam. Jangan berharap deh. Mungkin kalau dapat yang selantai dengan receptionist-nya, lebih mantap. Lebih terawat. Tidak dapat sarapan.

Joy Downtown Rest Station.

Harapan terakhir adalah Joy Downtown Rest Station. Sedikit usaha sih buat mendapatkannya. Alamat yang ada ditanyakan ke orang lokal, banyak yang tidak tahu. Entah, yang aku tanyain itu juga pendatang kali. 

Joy Downtown, hanya beberapa blok saja dari KH Soon Hostel,  lebih okey, menghadap ke Kampung Ayer, harga per malamnya, aku bayar 20 Dollars. Mahal? Iya… tapi tidak ada pilih lain lagi. Ini yang terbaik dari segala pertimbangan. Dibelakang Joy, terminal bus dan kedai jual makanan. Kamar mandi diluar, kamarnya bersih-lah, cuma kecil, pakai AC Central. 
Mading
Dari sekian banyak hostel yang aku nginap dibeberapa negara, Brunei termasuk yang paling mahal. Parahnya, harga segitu tidak sebanding dengan yang didapatkan. Ya sih, sadar 20 Dollars per malam, mau dapat fasilitas sebagus apa? Eh tapi, aku pernah bayar 5 Dollars dapat fasilitas okey loh. 

Tidak ada sarapan walaupun alakadarnya,  tidak ada air panas, air minum harus beli, living room-nya hampir bukan disebut living room deh, ada meja dan kursi kayak di café- café gitu,  bentukannya, kayak kamar kos- kosan gitu, serius. Mana, pembatas kamar terbuat dari tripleks dan sekatnya tidak sampai ke atas full, kalau kamu ngobrol atau pindahin barang, pasti kedengaran suaranya. Haizz…

Parahnya, sore itu, kan aku masih capek dan butuh istirahat, ada suara mendesah gitu, mati gak loe? Sumpah. Malamnya, aku menyelidiki dong, ternyata, memang, kamarnya juga bisa dipergunakan buat short time gitu. Gila kan? Hahahah.. Aku sih masa bodoh. Kalau kamu yang tidak bisa menerima, ada baiknya, jangan tinggal di sini. Mereka terang- terangan menyediakan fasilitasnya.

Oh ya, yang jaga kakak beradik, Pinoy, cuma, kakaknya sudah 22 tahun di Brunei. Mereka sih membantu, segala informasi tentang bus, tempat wisata dan apapun, mereka bisa kasih tahu. 

Jadi satu kamar itu bisa berdua. Pilihannya, mau kamar pakai ranjang bisa berdua atau ranjang tingkat atas bawah. Gitu doang. Selebihnya terserah kamu. Katanya, kalau kamu mau bawa orang masuk juga tidak masalah. Ya itu, karena kalau kita pulang dan mau ke kamar, tidak perlu melewati reception-nya. Demikianlah, salah satu kejadian yang tidak disangka, untuk ukuran satu negara yang begitu taat, kenapa? Karena, segala jenis alkohol dilarang dijual disana, bahkan ada kompetisi DJ saja, tidak boleh ada yang turun joget barang, dilarang bersentuhan satu sama lain antara cowok dan cewek, jadi yang datang, cuma duduk diam bengong saja, kan, musiknya sudah upbeat gitu. 

Nah, dari 3 hostel yang ada, mana yang cocok buat kamu? Hahaha... Berminat di Joy Downtown?

With Love,

@ranselahok
---semoga semua mahluk hidup berbahagia---

Share on Google Plus

About ranselahok

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar :

  1. Kapan2 pengin ngerasain traveling ke Brunei yang banyak larangannya itu deh :)

    bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts