Tanggal 3 April 2017.
Hari ini aku mau menikmati alam Hongkong yang sebenarnya.
Aku ingin menikmati sisi lain dari Hongkong. Karena itu, aku putuskan ke Tai O,
sebuah perkampungan nelayan yang terletak dipinggiran Hongkong. Sebuah
perkampungan yang kebanyakan penduduknya berusia lanjut. Serius…
Entah kenapa? Asumsiku sih, anak mudanya, mencari rezeki di Hongkong yang
sesungguhnya.
Aku berangkat dari hostel, bisa baca disini, aku mampir
sarapan dulu di Maxim. Aku naik MTR ke Station Thung Cung, notabene, kalau kamu
mau ke airport, dan memilih naik MTR, juga harus naik sampai ke Station Thung
Cung juga. Atau jika kamu mau ke Hongkong Disneyland, kamu harus menggunakan
line ini juga. Perjalanan cukup jauh. MTR dari Station Mongkok ke Station Tung
Cung, aku bayar HKD 19,5 untuk sekali jalan.
View dari Tai O. |
Okey, naik bus itu harganya HKD 11,8 per orang. Bisa bayar
pakai kartu Octopus juga. Kalau pakai uang tunai, wajib uang pas. Tidak ada
kembaliannya. Cari aja bus no.11. Perjalanannya menempuh 2 jam. Cukup lama.
Pastikan kamu dapat tempat duduk atau mau berdiri sepanjang perjalanan. Ingat,
sepanjang perjalanan itu naik turun.
Kemaren itu, sebelum ke Tai O, aku sempat baca review dari
beberapa travellers, katanya mereka, wajib coba “Dolphin Travel “. Intinya, ya,
naik boat keliling perkampungannya terus akan dibawa untuk melihat dolphin.
Begitu paketnya.
Karena sudah disana, ya sudahlah. Aku juga mencobanya. Bayar
HKD 30 per orang. Yups, sistem tunggu penumpang penuh baru jalan. Kenyataannya,
kami dibawa keliling melihat perkampungan nelayannya. Kemudian dibawa agak jauh
dari perkampungannya. Entahlah, entah dimana itu. Tidak ada dolphinnya sama
sekali. Tidak ada yang lihat. Alasannya, lagi bukan musimnya. Padahal,
dipaketnya pakai garansi segala. Yang didapat ya itu, melihat jembatan Hongkong
itu dan beberapa pesawat mulai turun untuk mendarat. Sekitar 20 menit trip itu
berlangsung.
Setelahnya, aku explored sendiri. Karena Tai O adalah
perkampungan nelayan, yang bakalan kamu lihat ya itu hasil tangkapan nelayan,
semacam ikan asin, ebi kering dan kawan- kawannya. Begitu juga jajanannya, ya
rata- rata dari hasil laut, seafood. Semacam pasar gitu-lah. Ada restorannya
juga. Dan disitulah keramaiannya. Rata- rata turis heboh soal makanan dan
pasarnya. Selebihnya, sebagai objek buat foto.
Aku sendiri, karena galau tidak jelas. Semakin jalan,
semakin masuk ke dalam. Tempatnya yang tidak ada orang sama sekali. Tapi, adem,
nyaman dan tenang. Buatku, aku suka. Aku bahkan 2 jam menepi disana, tanpa
melakukan apa- apa. Hanya melamun. Diam dan tidak ngapa-ngapain. Itulah aku.
Jualan pancake.. |
Aku harus segera kembali ke Hongkong. Sudah punya rencana
menikmati Hongkong dari Sky100, gedung tertinggi di Hongkong, dimana
tempatnya, kamu bisa melihat Hongkong 360 derajat. Rutenya sama, naik bus yang
sama ke terminal bus di Thung Cung, dengan biaya yang sama juga. Dari sana,
karena aku tujuannya ke Sky100, jadinya, aku naik MTR arah ke Kowloon.
Pengalaman deh buat kamu, jika kamu berniat naik ke atas
Sky100, ada baiknya cek website resminya. Terkadang ada promosi jika beli
secara online. Aku sih sudah cek, tapi tidak beli. Akhirnya, begitu disana, mau
beli online, ada masalah dengan jaringan internet. Mau tidak mau, karena sudah
niat, jadinya bayar pakai harga normal.
Nikmati sunset dari Sky100. |
View dari Sky100 |
Dari Sky100 aku lanjut ke Lan Kwai Fong street yang terkenal
itu. Letaknya sih di daerah Central. Kalau kamu sudah sampai di Central, tinggal
tanya orang saja, dimana Lan Kwai Fong. Buat kamu yang suka kehidupan malam,
suka dengarin musik, semacam bar atau pub gitu, kamu wajib ke sana sih.
Hardrock juga ada disana. Setelah dari Lan Kwai Fong, aku pulang deh. Sudah larut
malam juga. Kembali ke Mongkok.
Ramainya Lan Kwai Fong. |
Man Mo Temple. |
Yups, sisa hari itu, sebelum ke airport, aku jalan- jalan
disekitaran Victoria Park sana. Kan ramai ya. Ke Times Square juga. Hingga
sudah jamnya, aku pulang ke hostel, numpang mandi, makan di Maxim baru ke
airport.
Victoria Park. |
With Love,
@ranselahok
---Semoga semua mahluk hidup berbahagia---
0 komentar :
Post a Comment