Naik Kereta Sulap Dari Bangkok Ke Koh Phangan / Koh Samui.

Tanggal 21 Agustus 2016

1 Baht = Rp 400,-

Sempat bingung, mau kemana dari Bangkok? Dari yang ingin lanjut ke Chiangmai, terus berubah, ke Huahin, eh.. ada bom, ngefek gak ngefek sih, terus akhirnya ya sudahlah ke Koh Phangan / Koh Samui sahaja. Kebetulan, trip ke Bangkok ini, ada teman Couchsurfing yang sedang berada disini juga. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan bersama ke Koh Phangan.
Loket umum
Tetap, biar traveling terus, segala akses, akomodasi, makan dan penginapan serta penerbangan, harus yang paling murah, kalau bisa gratis. Kami ke Koh Phangan naik kereta api malam. Biar tidak habis waktu 12 jam perjalanan hanya didalam kereta saja, apalagi bisa hemat satu malam, tidak perlu nginap di hostel lagi. Baca disini, hostel murah tapi mewah di Bangkok.
Loket khusus orang asing, maksudnya, officer-nya okey dalam komunikasi dengan orang asing.
Jam 5 sore, kami ketemu di Bangkok Railway Station, kayak Gambir deh. Setelah ngobrol sama mbak- mbak yang jual tiket di loket khusus buat orang asing, kami putuskan jalur yang lebih murah. Dari Bangkok naik kereta malam jam 19.35, tiba di Surat Thani jam 7.10 pagi, Kita beli tiket terusan sampai pulaunya, so, begitu turun kereta, tinggal cari bus ( tunggu, semacam transit sekitar 1 jam –an ) yang bakal antar kami ke dermaga  penyebarangan untuk sambung naik kapal ke Koh Phangan-nya. Perjuanngan banget. Katanya butuh waktu 3 jam lagi buat bisa benar- benar tiba di Koh Phangan. #wekzzz…
Bisa jajan makanan ringan sampai makanan berat...
Kalau aku, dari hostel, aku naik BTS Phrompong station, bayar 15 Baht turun di Asok station ( hanya berselang 1 station saja ), sambung naik MRT, tiketnya, 28 Baht untuk sampai di Hualamphong station. Keluar pintu 2, langsung ketemu dengan station kereta api. 
Ruang tunggu, full ac, bagian atas, bau tidak sedap, wakakaka... banyak backpacker yang pakai kereta ke berbagai jurusan.
Tiket kereta sudah ditangan. Karena waktu boarding- nya masih lumayan lama, kami nyebrang, cari makan di kedai pinggir jalan. Masakan rumahan gitu, cici – cici Thailand yang jadi chef-nya. Ya, bukan tourist food sih. Ya, samalah, kayak masakan rumahan kita masing- masing. Buat boleh makan ini, bayar 50 Baht. Tempatnya, namanya juga sudah kedai, kayak kedai kopi. Jangan pikir ber- AC ya, terus ada nyamuknya. Hahaha.. pakai disebut lagi. Dalam station sih ada juga yang jual makanan, ada kantin juga. Ada juga semacam mart gitu jualan snack dan kawan- kawannya. Mau kencing, bayar 20 Baht. Tahan kencing sahaja teman, kencing di kereta, bayar 0 Baht... wakakakak...
Sudah masuk kedalam bagian keretanya, tinggal cari nomor kereta dan nomor gerbong sesuai dengan tiket. Ada petugas yang siap membantu...
30 menit sebelum kereta berangkat, kita boleh masuk. Carilah gerbong kereta sesuai dengan tiket, dan duduklah tempatmu sesuai dengan nomor yang tertera. Aku sih bilang ini kereta sulap. Iya, sulap. Jadi awalnya masih seperti biasa, duduk hadap- hadapan kek di kereta pada umumnya, sekitar 30 menit setelah kereta jalan, eh, ada tetangga, notabene orang Thai, sibuk beresin kursi, kayak sulap gitu, tetiba berubah jadi tempat tidur. Sedangkan tempat tidur bagian atas, awalnya masih seperti kabin pesawat, disihir sebentar, berubah jadi tempat tidur juga. 
Kondisi tempat duduk dalam kereta, sleeper nd class sebelum disulap...

Aku sih memang sudah baca review dari travelblogger sebelumnya yang sudah pernah punya pengalaman seperti ini, tapi mengalaminya sendiri jauh lebih seru dan mengesankan, jadi punya pengalaman lainnya lagi deh. 
Nah, setelah disulap, abang itu sedang menyulap tetangga...
Suasana dalam gerbong kereta sih biasa saja, tempat duduknya juga standartlah, sudah pasti bukan kereta canggih nan baru, kalau reyok banget juga tidak. Tapi bersih dan ac-nya berfungsi, kami sih pilih sleeper seat yang second class. Masih ramai- ramai-an sama penumpang lainnya, lain lagi kalau kamu pakai ist class punya. Punya ruangan sendiri, atau kelas dibawah ini, hanya pakai kipas angin. Semua balik ke selera masing- masing dan budget yang tersedia. 
Wastafel...
Punya toilet yang bersih, ada wastafel gitu buat cuci tangan, cuci muka dan sebagainya. Terus, pas abang- abang keretanya selesai menyulap tempat duduk menjadi tempat tidur, masih dialasi kasur biar tidak keras dan dikasih sprei bok, dapat bantal yang disarungi juga, ada selimut. Semuanya baru dan bersih. 

Pulang pergi dari Bangkok ke Surat Thani, keduanya dapat upper seat, pasti, harga lebih murah dibanding bagian bawah. Terasa banget, agak sempit, susah buat duduk kalau mau pakai laptop. Nyamannya hanya bisa buat tiduran saja. Begitu duduk langsung mentok sama langit- langit. Beda sama bagian bawah, lebih lega dan kamu bisa duduk sambal senderan. Bosan tidur ya, duduk. Terus, terasa banget, keretanya sedang berjalan buat aku yang tidur dibagian atas. Guncangannya itu loh, sampai terbawa kedalam mimpi, kayak sedang gempa… Halaah….

Transit sejenak di Surat Thani, baik saat mau ke Koh Phangan maupun saat mau balik ke Bangkok. Kalau saat dari Bangkok dan tibanya di Surat Thani pagi sekitar jam 7.30 an, langsung cari operator busnya. Masih punya waktu tunggu 1 jam-an lagi sih. So, bisa santai sejenak di sekitaran station. Kantor operator Lamproyah juga berfungsi sebagai kedai makanan. Para turis diminta duduk didalam kedainya, ya, sekalian sarapan lah maksudnya. Aku ngerti nih, kenapa begitu turun dari kereta, tidak langsung berangkat saja tuh bus. Marketing cuy, daganglah… makan- makanlah diwarungnya. 

Ngomong tentang Surat Thani, hemmm, kota kecil yang sepi sih. Kurang paham juga, jika memang ada yang netap disini sampai berhari- hari. Setahu aku sih, memang menjadi kota transit. Tidak sempat main ke pusat kotanya. Hanya disekitaran station saja buat cari makan. Buat yang butuh money changer ataupun atm / bank , tersedia di kota ini. 
Welcome To Surat Thani
Yang paling aku tidak pahami dari kota ini, kalau wifi, dapat gratis saudara- saudara di kedai makannya. Tapi kalau mau kencing, kudu bayar 10 Baht, mau charge hape bayar 20 Baht, charge lappie bayar 30 baht. Huhhhhh…. tidak masuk diakal sehat aku…
Paling tidak masuk akal... #menurutku...
Kemaren beli tiket terusan, biar tidak hebohlah nyari tiket pas sudah sampai di Surat Thani dan harus nego- nego sama cici - cici Thai. Tiket kereta Bangkok – Surat Thani, tiket van Surat Thani – Donsak Pier, tiket kapal Donsak Pier – Kho Phangan, pulangnya dari Kho Samui – Surat Thani – Bangkok, bayar 2.331 Baht ( pp ), ada 1 tiket beli sendiri dari Koh Phangan ke Koh Samui naik kapal 300 Baht. Pakai operator Lomprayah. Pelayanannya sih okey-lah. 
Naik kapal ini Koh Phangan...
Untuk kapalnya, termasuk kapal besar. Bisa ratusan orang juga. Ada 3 tingkat. Tidak mau panas- panasan ya dibawah saja, ada AC. Mau enjoy alam dan nikmati angin sepoi- sepoi, ya duduk diatas, terbuka. Didalam kapal, ada toilet, bersih- bersih kok. Seisi kapal pada bersih deh. Ada snack corner, bayar yeee… Tidak ada free wifi , mau colokan listrik sih ada, duduk barisan paling depan. 
Kondisi dalam kapal...
Kalaupun duduk dibagian bawah, tetap bisa menikmati indahnya perjalanan kok. Pilih tempat duduk yang dekat jendela. Itu sahaja, atau bosan, pilihan lainnya, tonton video player yang isinya yaa itu- itu saja, ngulang mulu dari start kapal jalan sampai kapal berhenti.  Banyak hal lain sih yang bisa kamu lakukan untuk mengusir waktu perjalanan yang memakan waktu sekitar 3 jam itu, bawalah senjata masing- masing, bawa buku, dengarin musik, main handphone, atau kayak aku, menulis deh. 
Kondisi di kapal , lantai 2 

Karena sudah punya tiket return, so, dari Koh Samui, tinggal tunjukkin voucher yang dibeli dari Bangkok Railway Station, ditukar dengan tiket asli. Mulai dari Surat Thani ataupun mau balik dari Koh Phangan, dikasih stiker buat ditempel didada, sebagai penanda jurusan kamu ke mana. 
Bersiap pulang ke Surat Thani...
Kalau dari Surat Thani ke Donsak Pier naik van, beda lagi saat pulangnya, naik bus double decker. Perjalanan pulang dirasakan lebih lama. Diantar sampai didepan kantor operator Lamproyahnya, artinya, tinggal ngesotlah ke Surat Thani station
Ruang tunggu di Surat Thani station.... Tidak ada ac...
Langkah terakhir, menumpang kembali kereta sulap malam itu kembali ke Bangkok. Sama, upper seat yang bisa tiduran. Bedanya, perjalanan pulang, ac-nya kencang banget, dingin banget. Sudah pakai sweater, pakai kaos kaki, selimutan sampai kepala dibungkus rapat, masih saja dingin. 

Sebagai informasi tambahan, jika beli tiket satuan :
Tiket kereta Bangkok – Surat Thani = 698 Baht ( upper ) 728 Baht ( Lower )
Tiket bus / van Surat Thani – Donsak Pier  = 500 Baht
Tiket kapal dari Donsak Pier – Koh Phangan Pier = 400 Baht.
Total jadinya = 1.598 Baht one way. Dihitung sih, masih lebih murah beli paket terusan. 

Tungguin yaa, postingan selanjutnya serunya di Koh Phangan dan Koh Samui. 

With Love,

@ranselahok
---semoga semua mahluk hidup bebahagia---


Share on Google Plus

About ranselahok

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar :

  1. Hahahahaha... Seruuu yak, sensasi traveling ke bangkok!

    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  2. Haii, aku mau nanya, kalau beli tiket yang terusan PP itu, belinya di Bangkok Railway Station juga sekalian ya?

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts