Agustus 2012
Touring Jawa - Bali 2 tahun lalu masih meninggalkan kisah manis hingga saat ini. Apalagi kalau sedang nge- teh, tanpa ada gula-pun, seolah minum teh manis. Eh, terlebih, pikirin dia, lebih manis lagi. Walah.. manis benar...
Begitulah momen yang menjadi kenangan, indah, seru dan membosankan. Kala itu, bersama rombongan, aku dan mereka berdesakan dan berebut jalan bersama jutaan manusia yang sedang sibuk dijalanan menuju kampung halaman. Baca saja, trip mudik bersama.
Bosan dan bete 12 jam di Nangrek, Jawa Barat, tidak bergerak, bergerak sejengkal, bergerak pelan, bergerak pelan- pelan, lalu ada bergeraknya.
" Ini mobil apa kura- kura ya? Jalannya pelan banget.. "
Tiba di Yogyakarta saja sudah jam 8 malam, hari berikutnya. Berarti 29 jam aku dijalan, hitungan dari Bandung. Pengalaman pertama dan sungguh luar biasa. Bak pengalaman malam pertama saja, bah.. malam pertama, emang pernah? Belumm.....
Istirahat semalam di Yogyakarta, charge tenaga dan energi buat perjuangan perjalanan esok harinya yang masih panjang. Butuh seharian penuh lagi untuk bisa menyebrang ke Pulau Dewata. Tepat jam 12 malam, aku nyebrang dari Ketapang - Gilimanuk, Bali.
Melalui proses yang berlika -liku dengan berbagai momen selama lebih dari 2 hari. Bermacet- macetan, muka masem, cemberut hingga melewati gunung jalur selatan yang mencekam dimalam hari.
Aku ingat, tapi entah dari mana, ingatnya, setelah lewat gunung itu, aku sebentar lagi sampai di Lumajang. Kata warga lokal sekitar kaki gunung, sebaiknya jangan lewat gunung ini kalau malam hari, seram dan ada harimaunya. Entah harimau benaran atau harimau jadi- jadian.
Memang, saat sedang membelah gunung itu sekitar 30 menit, yang ada hanya gelap gulita, jalanan sepi dan kosong.
" Kawans, pegangan yak.. Satu..dua..tiga... tancap gas...." Kayak diarena balap saja, mobil aku pacu sekencang- kencangnya. Tidak peduli tikungan yang meliuk- liuk. Eh tiba - tiba saja , seorang teman..
" Setop- setop.. cariin tempat donk, apa kek... Gag tahan nih, mau pupss,... "
Serentak protes " Hah? " kayak paduan suara.
" Sorry kawan, tidak bisa. Lebih baik kamu pups dicelana dari pada kamu pups diluaran saja. Tahan kawan. "
Tanpa peduli kondisi mulesnya siteman satu itu, aku makin kencang saja bawa mobilnya.. eh gag sanggup aku bawanya berat, jadi kami gotong ramai- ramai.
Baru terasa merinding ya setelah dikasih tahu sama warga lokal itu. Syukur saja aku berhasil memboyong mereka semua keluar dari situasi tegang. Sok pahlawan, aku diangkat, dilempar- lempar gitu ke langit, terus nyangkut dipohon. Oalaaa...
Lain dengan siteman, sujud syukurnya ketika bertemu dengan toilet. Bombardir langsung menyeruak dari balik toilet. Sekampung sempoyongan , lari keluar dari rumah, pikirnya ada gempa. Eh lebih parah, 2 menit kemudian, wangi semerbak menyelimuti udara malam itu. Asoi...
Mood langsung berubah ketika kaki ini menginjak tanah Bali. Udaranya sudah berubah, saatnya benar- benar liburan baru akan dimulai.
" Bali... aku sampai ....."
Catatan saja deh :
- Setiap 3 jam sekali, ganti pemain yang jadi supir. Kecuali pas ada inap.
- Mobil penuh makanan dan minuman. Tidak ada ruang gerak sama sekali. Penuh manusia, penuh barang
- Menikmati pemandangan indah jalur Selatan pulau Jawa.
- Melewati Jawa Barat , Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali
- Melihat selintas daerah- daerah sepanjang jalan. Jadi tahu deh, oh ini, kota ini, oh gitu ya kota ini.
- Menikmati kuliner lokal. Makan di warung pinggir jalan di Lumajang, makan sate di Purbalingga, makan pecel ayam, makan dihotel ditengah hutan yang ketika mau masuk ke Jawa Tengah.
- Kebersamaan dan kemesraan rombongan yang bikin kangen.
Cukup sekian yaa.. cerita kegembiraan bersama trip Jawa - Bali, liburan lebaran 2012.
With Love,
@ranselahok
Luar biasa...perjuangan mudikku saat lebaran jd biasa :D
ReplyDeletehahaha iya nih kak Irma... trims yaa atas kunjungannyaa...
Delete