[ Fiksi ] : Kukejar Cinta sampai ke Macau

Setelah mendapatkan kepastian kabar kalau dia akan pindah dan menetap jauh ke negeri orang, ada 2 perasaan yang berhasil menjadi tuan rumah direlung hatiku. Satu sisi, aku pasti ikut senang dan bahagia, mempunyai mimpi dan berhasil mewujudkan mimpi itu adalah sesuatu yang luar biasa. Aku pasti mendukung, apalagi selama ini aku tahu betul bagaimana perjuangan yang dilakukannya hingga impian itu menjadi kenyataan. Pengorbanan, kerja keras dan semangat yang tidak ada habisnya. Sisi lain, perasaan takut menghantuiku begitu saja tanpa ada alasan yang bisa menjelaskan. Khawatir, sedih, marah, kecewa, semuanya ikut mengaduk perasaanku hingga aku galau berkepanjangan.

Kami sudah melewati berbagai masalah 3 tahun ini, masa- masa paling sulit dalam sebuah hubungan juga sudah pernah kami alami. Karena itulah, aku merasa sangat berat untuk melepaskan dia pergi begitu saja dan harus hidup sendiri disana. Pembahasan dari satu bab ke bab lain sudah kelar kami diskusikan, sampai hal terburuk yang harus dihadapi bersama jika tetap ingin merantau jauh sampai kesana.

“ Aku janji, aku bisa jaga diri, aku akan baik- baik saja, aku akan tepati kesapakatan kita sayang …..” kata Yeni berusaha meyakinkanku.

Aku bukan iri, aku bukan tidak mau Yeni, orang yang sangat aku cintai selama ini, meraih mimpinya, aku hanya takut kehilangan dia, terlebih aku khawatir, dia akan menjalani hidup sendirian disana, tidak ada teman, tidak ada saudara, tidak ada keluarga. Semua orang juga tahu, hubungan jarak jauh itu sangat rentan dan berbahaya, hubungan seperti itu resikonya tinggi sekali.

“ Aku sayang kamu, aku cinta kamu. Aku takut kehilangan kamu, sayang… “ gumamku dalam hati. Sekuat itukah impianmu Yen, sedahsyat itukah cita- citamu sanggup mengalahkan perasaan cinta dan kasih sayangku padamu.

Cintaku sama sekali tidak memudar. Sekarang dia harus berangkat ke Macau, bekerja pada perusahaan lokal dari Jakarta yang mempunyai cabang disana. Yeni dapat promosi jabatan dan harus pindah ke sana.

Sulit buat aku untuk menerima suasana baru diawal kepergian Yeni. Pelukan hangat nan erat disertai air mata Yeni menjadi momen terakhir kami sesaat sebelum Yeni memasuki ruang keberangkatan. Aku menyakinkan diriku untuk kuat, katakan pada diri sendiri, ini bukan ujung dari perjalanan cinta kami.
                                                    ( 1 )
===================================================
Sebulan telah berlalu, Yeni sibuk adaptasi dengan lingkungan barunya. Banyak hal yang harus dilakukan selama masa itu, penyesuaian diri dengan tempat tinggal yang baru sampai urusan pekerjaan kantor. Kesibukannya membuat saya merasa tersingkir dan diabaikan. Cemburu mulai menyerang batin, kangen luar biasa, apalagi komunikasi belakangan ini jarang sekali.  Syukurlah, kondisi ini segera berlalu. Hubungan jarak jauh kami mulai dipupuk kembali. Yeni sudah bisa mengikuti irama disana, memahami situasi dan lingkungan sekitar, yang paling penting adalah masalah pekerjaan sudah teratasi dan berjalan dengan lancar.

Sejak itu, setiap malam kami pasti chatting via skype ataupun media sosial lainnya. Aku merasakan kehangatan Yeni walaupun raganya jauh disana. Banyak cerita baru yang diceritakan setiap ada kesempatan. Semua kejadian yang dialaminya, baik buruk, tekanan dalam pekerjaan sampai hal sekecil apapun, dia pasti cerita. Termasuk saat mengisi waktu kosong  dan hari libur dengan mengunjungi objek wisata Macau, mengenal lebih dekat Macau , mulai dari sejarah dan budaya, kuliner serta seluk beluk dari Macau.

“ Ko.. aku hari ini diajak teman kantor main ke The Ruins Of St. Paul, yang ituloh Ko.. yang sangat terkenal di Macau…” mengawali ceritanya dengan antusias. “ Tempatnya keren Ko… ramai banget, banyak turis. Tadi ketemu sama turis dari Indonesia. Senang deh.”

“ Iya, tahu.. yang kamu sering cerita ke aku kan waktu masih di Jakarta. Komplek reruntuhan bangunan yang dibangun pada 1602 - 1640….” tulisku tidak mau ketinggalan.

“ Tepatnya Gereja Mater Dei , Ko… yang mengalami musibah kebakaran  pada tahun 1835 .. Nih fotonya..."



“ Teman aku cerita, yang buat arsitektur bangunan ini kaum Jesuits dari Italia. Tukang batunya orang- orang pelarian dari Jepang, akibat penyiksaan dinegaranya. Tempat ini keren banget, walaupun hanya tersisa bagian depan saja Ko…” celotehnya panjang lebar.

Memang seperti inilah Yeni, kalau sudah cerita, tidak bisa berhenti, harus tunggu dia selesaikan dulu kita baru punya kesempatan bicara, ya termasuk saat dia marah. Justru inilah serunya dia. Heboh, selalu riang dan percaya diri.

“ Dekat sana, ada Museum of Sacred Art and Crypt yang dibuka setiap hari mulai dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore , kecuali Selasa sore, sampai jam 2 siang saja…” lanjutnya lagi menutup percakapan kami di WhatsApp malam itu. Banyak cerita seru tentang Macau yang diceritakan Yeni, diluar dari percakapan pribadi kami dari hati ke hati.

Keseharian Yeni padat sekali, saya sebenarnya tidak tega melihat dia begitu sibuk, khawatir tidak jaga kesehatannya sendiri, tidak sempat makan dan kerja sampai larut malam. Tidak ada orang yang mengingatkannya, di Jakarta saja, yang ada aku dan keluarganya juga tidak bisa melarangnya. Dia itu pekerja keras.

Banyak hal yang akhirnya memaksa saya untuk baca dan harus tahu lebih tentang Macau biar saat sedang chatting dengan Yeni tidak seperti orang bodoh yang tidak tahu apa- apa. Gengsi dong. Mempelajari sedikit tentang sejarah dan perkembangan Macau dari masa ke masa.

                                                    ( 2 )
===================================================
My Lovely…

Ternyata Macau adalah negara yang terletak di tepi barat Sungai Pearl Delta di Selatan Provinsi Guangdong, China memiliki cerita yang sangat menarik. Dimulai dari arsitektur yang menghiasi kota tersebut, perkembangan seni dan agama, termasuk tradisi budaya dan makanannya sangat beragam. 

Mereka terintegrasi antara budaya Cina, Barat dan Portugis. Pelarian dari Guangdong dan Fujian yang merupakan para petani dan para nelayan menjadi orang – orang pertama yang menetap disana. Sedangkan Bangsa Portugis mulai masuk ke Macau sejak pertengahan abad ke-16 yang sebagian besar adalah para pedagang yang disebut oleh penduduk lokal dengan istilah  A  Ma  Gao ( tempat Ama ). 

Macau atau yang dikenal juga sebagai Ou Mun “ gerbang perdagangan “ memiliki perbedaan zona waktu dengan Indonesia bagian Barat, yaitu 1 jam lebih cepat dari kita yang ada di Jakarta.

My lovely…
Ini sedikit ringkasan aku tentang sejarah Macau yang begitu kamu cintai. Aku sudah banyak baca dan melihat foto- foto menarik dari berbagai sumber yang ada. Tidak heran, kenapa kamu bisa jatuh hati sedemikian dalam terhadap Macau, negara kecil yang hanya berpenduduk sekitar 624.000 jiwa.

My lovely…

Aku benar- benar merindukan kamu…
Aku mencintaimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri…
Aku tidak kuasa menahan kebosanan, kejenuhan dan rasa hampa yang datang menghampiriku..
Aku tidak kuasa untuk tidak ada ada kamu disampingku…My Lovely…


Sepenggal surat cinta yang kuselipkan sedikit cerita tentang sejarah Macau yang aku kirim lewat pos. Aku sengaja membahas negara itu, karena mimpi dan harapan Yeni ada disana, karena cintaku ada disana. Seperti malam minggu sebelumnya, aku lewati tanpa merasakan kehangatan cinta. Aku melewatinya tanpa melakukan apa - apa. Malam ini, aku tutup dengan satu mimpi baru, akan membuat satu kejutan besar untuk bidadariku disana.
                                                    ( 3 )

“ Ko… total  ada 11 monumen kuno yang sudah saya kunjungi loh selama ini. Tidak terasa ya …”
“ Hah? 11 ?? Tidak salah? Emang ada segitu banyak monumen kuno disana ?” tanyaku menyakinkan.
“ Aduh.. koko sayang.. aku kasih tahu ya, totalnya ada 25. Ini yang ke-11 yang aku kunjungi Ko…”
“ Masa sih? Tidak terasa ya.. Selama ini kamu cerita satu – satu , eh sudah 11 saja..”
“ Ruins Of St. Paul`s, Kuil A-Ma, Mandarin `s House, Gereja St. Lawrence , Moorish Barracks , Kuil Kuan Tai, Senado Square, Kuil Na Tcha, Taman Casa, Gereja St. Anthony, Katedral,  tuh 11 kan Ko…”
" Ini foto Kuil A- Ma dan Taman Casa yang belum sempat aku kirim ke koko..."


Kuil A-Ma
Taman Casa
“ Iya.. iyaa… Yen.. temanku mau kesana minggu depan, katanya sih mau ikutan Macau International Marathon.. ada ya kompetisi itu? Aku baru dengar tadi pagi dikantor…”
“ Ada Ko.. kabarnya bakalan sangat ramai. Pesertanya tidak hanya untuk orang lokal saja, tapi untuk pelari Internasional juga… Disini banyak sekali festival tahunan Ko yang banyak menarik perhatian wisatawan mancanegara…”
“ Pantasan ya, teman- teman aku banyak yang suka travelling kesana, Sinta dan pacarnya, kemaren juga baru pulang dari sana. Katanya pas mereka disana, ada Lomba Perahu Naga International Macau. Ada juga yang sengaja kesana untuk menikmati Festival Musik Internasional Macau
“ Hehee.. Koko baru tahu. Masih ada kontes pertunjukan kembang api International Macau yang biasa diselenggarakan dari pertengahan September hingga 1 Oktober. Ada Macau Grand Prix untuk bulan November. Tidak heran ya, Macau begitu menarik perhatian dunia..”
Chatting kami malam itu panjang lebar. Yeni curhat kesibukan dikantornya dan sesekali harus melakukan perjalanan dinas. Dia juga cerita kalau ada cowok lokal yang jatuh hati sama dia.
“ Cie..ciee…. yang sudah punya pacar baru disana…” godaku kemudian. Sebenarnya dalam hati terbakar rasa cemburu.
“ Iyalah.. mengisi kekosongan hati, menghangatkan rindu…” timpalnya sengaja. Kami suka bercanda dan saling mengejek.
                                                     ( 4 )
===================================================


 “ Sayang.. boleh tolong jemput aku tidak ya di airport ? “ bunyi sms aku.

Aku sengaja tidak memberitahu Yeni kedatanganku ke Macau. Ini yang saya sebut kejutan besar. Sejak malam itu, aku putuskan untuk mengunjungi cintaku, aku putuskan untuk ke Macau, aku mulai cari tiket murah. Dan akhirnya, hari ini aku ada di Macau, melewati imigrasi Macau, nafasku lega, dalam hitungan jam saja, aku akan segera bertemu dengan bidadariku.

“ Hah?? Koko… serius di airport Macau ? Jangan bercanda deh, tidak lucu.. “ teleponnya langsung karena tidak percaya.
“ Iya Say, aku disini ..Macau…aku tunggu kamu ya disini…” jawabku tanpa basa- basi
“ Ok..ok.. jangan kemana- mana.. tunggu  disana sampai aku datang ya , 30 menit lagi  aku jalan…  I love U ...”  kalimat terakhir yang diucapkan Yeni sambil menutup telepon.

Tidak masalah harus menunggu berapa lama. Hatiku riang gembira. Kakiku sekarang sudah menapak di Macau. Kesempatan menunggu Yeni, aku pakai untuk jalan- jalan disekitaran Macau International Airport yang dibuka pada November 1995. Selain airport ini yang menjadi pintu masuk ke Macau, para traveler yang ingin main kesana juga bisa naik ferry dari Hongkong sekitar 1 jam perjalanan.


Bangunan airport ini sangat mewah, banyak petunjuk yang memudahkan traveler seperti saya yang baru pertama kali kesana, bersih, para petugas ramah dan sangat membantu.


Kejutan kali sungguh membuat suntikan semangat yang luar biasa bagi Yeni. Sepanjang perjalanan dari airport, tidak ada henti- hentinya cerita. Dia tampak sangat bahagia. Aku juga. Melepaskan rindu terpendam dan merasakan kehangatan cinta yang terpisah oleh jarak dan waktu.

“ Aku akan bawa koko makan dulu. Ada satu tempat kuliner yang enak banget. Aku sudah susun jadwal untuk Koko selama disini. Saya ajak Koko main ke semua objek wisata yang pernah aku ceritain selama ini. Aku ambil cuti dadakan 1 minggu…”

Tidak lama kemudian, kami sampai didepan restoran disudut Macau yang megah..

“ Sini daerah Taipa Ko… aku suka makan di restoran ini. Mereka khusus jual makanan khas Macau paduan Portugis. Enak- enak deh.. dijamin.. “
“ Habis makan disini, kita makan jajanan pinggir jalan ya.. kayak makanan ringan saja, tidak perlu khawatir Ko.. seperti kue almond, gulungan telur, permen kacang, irisan daging panggang…”
“ Siappp…” jawabku ringkas sambil memasukan sepotong udang chili khas Macau.


Makanan Khas Macau



Makanan Khas Macau


Makanan Khas Macau

Malam itu, aku bahagia, jalan berduaan ditengah ramainya Macau yang dipenuhi turis. Semua orang sibuk dengan kegiatan masing- masing. Belanja ini itu. Disini, pakai mata uang Pataca ( MOP ), aku tukar 1 MOP = Rp 1.502,-. Jangan takut kehabisan uang MOP , disetiap pelosok kota tersedia money changer, di airport juga ada.

Mata uang Macau ( Pataca / MOP )
Habis mandi, aku masih menonton televisi, ingin melihat siaran televisi lokal Macau memutar program apa saja. Yeni sudah bersiap untuk tidur.

“ 3 hari lagi ada Festival Kuliner Macau. Aku baru saja dikasih tahu teman kantor. Cocok deh.. biar koko jadi gemuk. Kasihan, tidak ada yang jagain selama ini. “


Festival Kuliner Macau
                                                  ( 5 )
===================================================
Satu minggu tidak cukup bagiku untuk berada disini. Waktu cepat berlalu dan waktu juga yang memisahkan. Aku memang belum ada tiket pulang ke Jakarta. Karena jatah cuti Yeni dari kantor 1 minggu, aku memutuskan untuk mengakhiri perjalanan seru ini. Berat hati dan tidak rela untuk berpisah lagi. Satu minggu memberi semangat baru, memberi nyawa baru kedalam kekosongan batin yang selama ini aku jalani sendiri di Jakarta. Aku terlalu cinta Yeni, aku sayang dia. Karir dan mimpi Yeni sudah terwujud, impiannya sejak lama ingin bekerja di Macau, kini menjadi kenyataan. Aku bahagia.

Cinta tidak memandang jarak dan waktu. Cinta itu senantiasa ada tergantung bagaimana kita menghargainya, bagaimana kita membinanya. Tantangan sudah pasti ada, godaan dan segala perselisihan ikut datang menghampiri dikala hati sedang gundah merindukannya. Aku bersyukur, kami bisa melewatinya dengan berbagai kesalahpahaman, kecurigaan, dan amarah yang bercampur didalamnya. Semuanya terkalahkan oleh kuatnya cinta dan komitmen atas nama cinta. Mengalah dan saling mengalah menjadi kunci utama dalam hubungan kami, percaya dan jujur, saling menghargai dan saling menghormati pada yang namanya komitmen cinta yang telah kami pupuk selama ini.


Selama perjalanan pulang menuju Jakarta, yang ikut terbang bersamaku hanya kenangan 1 minggu di Macau. Dan aku baru sadar, Macau , negara kecil tersebut yang sanggup membawa cintaku kesana, sungguh tempat yang romantis. Menjadikannya negara yang dipandang traveler dan harus dikunjungi. Kenapa tidak? Memudahkan traveler dalam hal transportasi dengan menyediakan bus gratis dan layanan Wifi disetiap tempat wisata. Patut diacungi dua jempol untuk Pemerintah Macau dalam memajukan negaranya. Ditambah lagi, Pusat Sejarah Macau tercatat di Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2005 sebagai hasil lanskap yang unik sejarah dan budayanya. Kini, Macau telah menjadi destinasi wisata yang bertaraf Internasional.

Setahun kemudian, aku mengakhiri kisah cinta kami, iya.. berakhir dipelaminan. Aku mempersunting Yeni sebagai belahan jiwaku, mendampingiku seumur hidup. Memasuki tahap yang lebih serius. Mengarungi bahtera kehidupan bersama. Kami rayakan pesta pernikahan kecil- kecilan di Macau. Hanya beberapa keluarga dan kerabat dekat saja yang menjadi saksi kami mengikat janji sehidup semati. Aku pasti membahagiakan kamu .. Yeni.. Aku cinta kamu…

                                            ( 6 ) 
                                       ( Selesai )


Sumber informasi dan foto dalam artikel ini , saya ambil dari website resmi pemerintah Macau.
Artikel ini bersifat fiksi dan ikut dalam lomba blog yang diselenggarakan @Vivalog dan Macau Government  Tourist Office yang bertema " Why Macau ".








Share on Google Plus

About ranselahok

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

3 komentar :

  1. Wah mantap smga sukses mas...ini keren dibuat fisik yang mengalir asyik nih

    ReplyDelete
  2. makasih bro atas supportnya.. semoga berhasil ya.. hehee...

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Popular Posts