[ Review Film ] : As The Light Goes Out , Penghargaan Khusus Untuk Semua Pemadam Kebakaran Di Seluruh Dunia.

Pilihan hidup menjadi seorang pemadam kebakaran ternyata bukanlah piihan hidup yang mudah dan gampang dijalani. Apalagi, menjadikan kegiatan itu sebagai profesi dan sumber mata pencaharian utama , sebagai sumber pemasukan dalam menunjang hidup. Seperti itulah kehidupan sehari- hari yang dijalankan oleh Nicholes Tse yang berperan sebagai Sam, seorang pemadam kebakaran di film As The Light Goes Out besutan sutradara Derek Kwok. Berdurasi 115 menit, film ini menyuguhkan unsur api sebagai menu utama. 

Sam bersama Yip ( Andy On ) dan  Chill ( Shawn Yue ) yang bergabung di Lung Ku Tan, Stasiun Pemadam Kebakaran. Persahabatan mereka mulai renggang ketika ada satu kasus dimana mereka melanggar etika, dimana keputusan bersama menanggung resiko. Tapi ketika dimeja persidangan, Sam dan Yip malah tidak mau bertanggung jawab, membiarkan atasan mereka Chill menanggungnya sendiri.


Sebagai seorang pemadam kebakaran, selain tujuan utama adalah mematikan api , keselamatan korban juga menjadi prioritas. Berusaha sekuat tenaga untuk bisa menyelematkan sebanyak mungkin korban. Terkadang, kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. Artinya, jika sedang ada yang perlu pertolongan, mempunyai masalah atau urusan pribadi sepenting apapun, harus rela dikorbankan. Itulah yang dihadapi Sam. Dihari terakhir dia bertugas sebelum dipindahkan ke tempat lain, dia harus ikut ambil bagian memadamkan api saat terjadi kebakaran disalah satu pabrik tua. Disaat yang bersamaan, dia tidak mengangkat telepon dari pacarnya, yang pada akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya. 

Cerita tidak sampai disitu saja, Simon Yam yang juga terlibat dalam film ini berperan sebagai Pui, salah satu pasukan pemadam kebakaran. Api yang berhasil mereka padamkan pada hari Natal itu ternyata memberi cerita lain yang membahayakan. Kebakaran itu ternyata dekat dengan pipa - pipa pembangkit listrik yang menyuplai listrik bagi seluruh warga Hongkong. Dan terjadilah bencana besar, pada malam Natal, kebakaran hebat kembali melanda pusat pembangkit listrik tersebut sebagai akibat dari meningkatkan suhu yang masuk melalui saluran pipa- pipa. Kebakaran tidak bisa dihindari, seluruh bangunan hancur berantakan dan satu kota Hongkong mendadak gelap gulita. 

Disinilah peran penting seorang pemadam kebakaran. Bagaimana mereka harus menyelamatkan orang sebanyak mungkin yang terjebak dalam kebakaran, reruntuhan, asap , bahkan membahayakan nyawa mereka sendiri. Sam dan kawan- kawan mempertaruhkan jiwa raganya untuk memadamkan kebakaran hebat itu. Berbagai bahaya, tantangan, rintangan dan hambatan, mulai dari api, asap, reruntuhan, dan sebagainya. Mereka harus bisa menerobos kedalam bangunan dengan berbagai cara. Satu per satu pasukan pemadam kebakaran kalah dan tewas dalam misi penyelamatan. Termasuk atasan Sam, Chill yang juga datang ke tempat kejadian setelah dari pesta bersama bos besar. Begitu juga Pui, harus tewas ditengah aksinya menyelamatkan sisa korban yang masih hidup. Kisah lain adalah Yip, selain harus menyelamatkan para korban, dia juga harus bisa menemukan anaknya yang sedang field trip ke pabrik pembangkit listrik ini.


Bagaimana akhirnya sisa korban bisa selamat dari bencana kebakaran ini termasuk Yip yang berhasil menemukan anaknya. Film ini selain menampilkan sisi tegang bagi penontonnya, film ini juga menyiratkan arti persahabatan, melukiskan bagaimana persaingan dilingkungan kerja. Menonjolkan segi dramatis yang sebagian part bisa menyentuh hati. Dari satu scene ke scene lainnya bergerak cepat, tidak terlalu lambat flownya, sehingga penonton diajak lari mengikuti irama film ini. Ritmenya naik turun, saat ditengah ketegangan aksi penyelamatan, sutradara menyisipkan trik yang menurunkan adrenalin penonton. Memainkan aksi dramatisme seperti ketika Sam harus menyaksikan teman- teman gugur satu per satu.

Dan sampai pada puncaknya, ketika Sam memutuskan untuk mengurung sisa korban yang selamat di satu ruangan yang kedap udara, setelah bersama Yip menaburkan tepung yang ada disana ke udara, supaya tepung bercampur udara, ketika terkena api akan meledak. Inilah jalan keluar satu- satunya yang bisa menyelamatkan mereka semua, tapi bukan Sam. Dengan santai, dia menghisap sebatang rokok dan seketika itu juga, ruangan itu meledak, menghancurkan segala isi yang ada disana, tidak terkecuali Sam.


Yip yang telah salah paham kepada Sam, akhirnya merasa bersalah, menyaksikan aksi bunuh diri Sam. Apalagi sebelum aksi itu, Sam sempat memberi rekomendasi kepada Yip dan telah mendaftarkan anaknya kesekolah sesuai dengan permintaan Yip sendiri. Satu bukti persahabatan dan arti persahabatan itu sendiri. Bukti tanggung jawab penuh sebagai seorang pembawa misi, sebagai seorang leader, sebagai seorang Jenderal , sebagai seorang petugas pemadam kebakaran yang menyelamatkan orang lain.

Alternatif cerita yang bagus. Walaupun ending-nya hampir sama dengan Film Tower dari Korea Selatan, yang menceritakan tentang banyaknya korban yang terjebak dalam runtuhan Tower kembar yang baru selesai dibangun. Sang pahlawan juga akhirnya mengorbankan dirinya. Padahal, menurutku, jika mempunyai kesempatan seperti Sam, tidak harus mengorbankan diri untuk bisa menyelamatkan orang lain.

Dengan akting yang memukau dari Nicholas Tse dan Simon Yam, bintang besar Hongkong, film ini bisa menambah list kamu. Saya kasih 4 bintang deh dari alur cerita, sound effect, dramatisme, aktingnya, ritme dan makna tersendiri dari film ini yang ingin menyampaikan pesannya. Seperti diakhir, dituliskan bahwa, FILM INI DIDEDIKASIKAN KEPADA PARA PAHLAWAN , PEMADAM KEBAKARAN DISELURUH DUNIA.

With Love,

---semoga semua mahluk hidup berbahagia---
Share on Google Plus

About ranselahok

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment

Powered by Blogger.

Popular Posts